La Vien Rose

60 13 0
                                    

Pintu lift tertutup dan wajahku memerah.  Itu tidak mungkin seperti yang aku pikirkan kan ya?

Tapi kalau pertemuan kedua kita disini, aku tidak bisa menjamin itu.

kata-katanya tergiang di kepalaku.

Aku menutup malu wajahku dengan tas. "Kamu kenapa seperti itu?" tanya seseorang.

Ternyata pintu lift terbuka dan sudah ada Jjangmaenim menunggu di pintu lift. Aku mencoba untuk kembali bersikap normal.

"Tidak apa-apa, Jjangmaenim. Ngomong-ngomong, terima kasih sudah mau mengantarku." balasku sambil menunduk lalu aku berjalan mendahului Jjangmaenim yang menatapku dengan bingung.

Sampainya di dorm untungnya para member belum datang. Jadi, aku segera beres-beres usai pergi.

Lalu beberapa saat kemudian bel dorm berbunyi, yang menandakan anak-anak IZONE sudah pulang dari schedule mereka.

——————————————————————————-

Di sisi lain, di ruang VIP klub di Gangnam.

Sudah berjejer minuman alkohol di meja yang diduduki oleh para ahjussi berjas hitam.

Dan para pelayan perempuan yang duduk disampingnya dengan pakaian seksi mereka sambil menuangkan minuman beralkohol ke ahjussi-ahjussi itu.

"Dimana PD Kim?" tanya salah satu ahjussi itu.

Dia duduk di tengah ruangan memakai baju kemeja nya yang warna biru bergaris dan kancing yang terbuka karena perut buncitnya. Dia duduk setengah berbaring di sofa.

"Sebentar lagi akan sampai." balas salah seorang ahjussi.

Tak lama, pintu ruang VIP terbuka dan datang seseorang memakai pakaian casual, rambut acak-acakkan dan memakai kacamata. Dia datang ke ruangan dengan nafas terengah-engah.

"Kenapa kamu terlambat? Acara sudah hampir selesai." ucap ahjussi yang tadi bertanya soal PD Kim.

"Maaf, tadi saya harus menjawab beberapa panggilan dari beberapa agensi." balasnya dan duduk di salah satu tempat yang tersisa.

Salah satu pelayan perempuan berpakaian seksi menuangkan minuman ke arah PD Kim.

"Pasti ada yang meminta request lagi." celetuk salah satu ahjussi.

PD Kim tertawa dan mengiyakan hal tersebut.

"Bukankah itu hal yang bagus? Agensi-agensi kecil mengirimkan kita banyak sponsor dan uang, dan kita memanipulasi itu tidak hanya untuk mereka tapi untuk rating?" ucap salah satu ahjussi.

Dia pun bertanya kembali ke PD Kim, "Berapa persentase kenaikan acara produce yang kemarin setelah dimanipulasi?" tanya nya.

PD Kim menjawab, "50% pak."

Lalu ahjussi yang duduk di ruang tengah menjawab, "Siapa yang bilang itu ide buruk?" ucapnya.

Dia lalu berdiri dari tempat duduknya dan meminta pelayan untuk menuangkan lebih banyak minuman. Dia mengarahkan gelas ke depan sambil berkata,

"UNTUK KESUKSESAN ACARA SELANJUTNYA!" Teriaknya.

Lalu diikuti dengan ahjussi berjas lain nya dan PD Kim mereka cheers.

--------------------------------------------------------------

"Apa yang kamu lakukan sama Hyewon?" tanya Jjangmae tiba-tiba.

Aku yang sedang meminum air putih hampir tersendak dengan kata-kata Jjangmae.

"Apa maksudmu?" tanyaku menatapnya.

Setelah mengantar Hyewon, Jjangmae datang ke penthouse ku dan menyerahkan sebuah kontrak commercial yang harus aku tandatangani. Jjangmae menatapku dengan curiga dan membuka isi kulkas.

"Ketika dia keluar dari penthouse mu, mukanya memerah kayak tomat. Kamu tidak melakukan apapun kan dengan Hyewon?" tanya nya lagi.

"Aku bukan laki-laki yang seperti itu!" balasku dengan intonasi lebih tinggi.

"Ya, aku tahu kamu emang bukan orang yang seperti itu, tapi ya kita tidak pernah tahu kalau orang khilaf ya." balas Jjangmae.

Dia mengambil sebuah es krim dari freezer dan membuka tutupnya lalu memakannya.

"Kita hanya minum dan bercerita." balasku dan kembali fokus membaca isi kontrak.

"Kenapa kamu mengajak dia ke penthouse mu?" tanya Jjangmae yang lalu menaruh es krim di meja makan dan memainkan handphone nya.

Entah kenapa Jjangmae selalu punya tangan yang sibuk. Dia suka mengerjakan dua hal sekaligus.

"Karena tidak ada tempat lain." balasku dan kini aku mendatangani isi kontrak dan memberikan ke Jjangmae.

"Tapi dulu ketika kamu berpacaran dengan model itu dan beberapa mantan kamu yang lainya, kamu tidak pernah mengajak dia ke penthouse mu." balas Jjangmae.

"Itu berbeda, karena sekarang yang aku dekati itu Idol." ucapku.

"Dan terlebih lagi dia baru debut, salah-salah aku ambil langkah maka karir dia yang hancur." lanjutku.

Tiba-tiba Jjangmae bertanya. "Seandainya suatu saat media mengetahui hubungan kalian, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Jjangmae.

Aku terdiam sejenak dan lalu kembali menjawab, "Entah. Itu tergantung situasinya." balasku.

CERITA INI HANYALAH FIKSI, WALAUPUN DIDASARI DENGAN BERITA YANG BEREDAR TENTANG IZONE DAN ACARA YANG TERKAIT TAPI TIDAK BERKESINAMBUNGAN DENGAN FAKTA YANG SEBENARNYA TERJADI. CERITA INI DIBUAT HANYA UNTUK HIBURAN SEMATA. JADI DIMOHON KEBIJAKSAAN PARA PEMBACA.

photo by: insight.co.kr

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang