Karena pekerjaan, Hyewon tidak bisa menghubungi y / n selama beberapa minggu.Dan Hyewon mendapat kabar baik, rupanya dia lolos audisi Produce 48.
Banyak hal yang harus dipersiapkan, dari kepindahan Hyewon yang dari rumah orangtua ke asrama dan juga pertemuan dia dengan kontestan yang lain.
Walaupun dia lolos, tapi dia berada di grup F.
Grup terendah di Produce 48.
Kalau dia benar-benar ingin debut, dia harus bekerja dengan keras. Walaupun sering mendapat kritikan tajam dari mentor tapi Hyewon tidak pernah menyerah.
Tantangan dalam babak kali ini adalah setiap grup akan tampil di outdoor stage dengan beberapa guest star yang akan mengisi konser nanti.
"Aku masih ga nyangka kamu lolos tes individu dengan gear second kamu! AHHAHAHAHAH," ledek adik laki-laki ku.
Aku yang sedang membereskan barang-barang di kamarku menatap sinis dia.
Seolah-olah dia tak peduli, dia malah melanjutkan,
"OTAKUU ~"
Karena kesal aku melempar salah satu bantal ke wajahnya.
Apa salahnya dengan Otaku ? Lagipula itu kan tes individu hanya itu yang bisa aku lakukan.
"Aduh!" teriaknya.
Dan karena kesal, aku langsung menutup pintu kamar tepat dihadapan wajahnya.
Dia sempat kaget dan lalu pergi dengan santai sambil teriak, "OTAKU ~"
Kadang aku bingung, kok bisa sih aku bersaudara dengan orang seperti dia. Aku menghela nafas dan kembali beres-beres.
Lalu, tiba-tiba seseorang mengetukkan pintu.
"Apa sih?!" teriakku kesal.
"Nak," ucap seseorang dengan lembut.
Aku terkaget dan langsung membuka pintu.
"Maaf yah, aku kira itu adek," jawabku.
"Sudah selesai beres-beresnya?" tanya ayah sembari mengelus rambutku. Seperti biasa, dengan suara dan tatapan nya yang khas itu.
"Sudah yah," ucapku lalu langsung membawa koper keluar kamar menuju halaman rumah.
Di halaman rumah sudah ada mobil untuk mengantar aku ke asrama. Dari dalam rumah, Ibu dan adek keluar dan berjalan menujuku.
"Bawa makanan ini selama perjalanan," ucap ibu sambil menyodorkanku bekal.
"Nanti pas masuk asrama, kamu bakal diliput kak?" potong adek yang penasaran.
"Makasih bu, dan iya emang kenapa? Kakakmu ini calon artis tau." ucapku sinis ke adek.
"Halah, baru jadi kontenstan belum tentu debut tau!"
Ibu yang mendengar perkataan adek pun mencubit bibirnya pelan.
"Kami semua mendukung kamu nak, semoga kamu sukses ya."
Aku tersenyum dan memeluk ibu dan lalu berganti tatapan ke adek. Aku menjitak dahinya seraya berkata,
"Jangan kangen ya." lalu pergi masuk ke mobil.
"GA AKAN!" Teriaknya.
--------------------------------------------------—-
Sesampai nya di halaman dorm .
Aku turun dari mobil dan menurunkan koperku dibantu dengan ayah. Ayah melihatku begitu tidak sabar untuk masuk ke dormitory dan matanya berkaca-kaca.
"Jaga diri kamu ya, nak." ucapnya sedih. Aku mengangguk dan memeluk ayah.
Setelah kami berpamitan, Aku siap pergi ke dormitory dan terkesima dengan bagunan megah yang berdiri di depanku.
"Wah, apa sekarang aku hidup di era Victoria ?" tanyaku.
Bangunan asrama mengikuti bentuk kastil dan terdapat air mancur di halamannya.
Di depanku, sudah banyak anak-anak berkumpul sesuai dengan grup mereka masing-masing.
Sebelum menuju asrama, kami sudah mengetahui tempat masuk di setiap grup.
Kalau memang ini asrama yang mencakup semua kontestan Produce 48, seluas apa sebenarnya asrama ini? Apa aku bisa tersesat?
Lalu aku mulai masuk ke kerumunan grup F dan menyapa mereka.
Sapaanku langsung dijawab dengan ramah oleh kontestan lain,
"Kamu yang kemarin menarikan lagu IU You & I? " tanya salah seorang kontestan.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kenalin, aku Yuri," ucapnya dan kami pun berkenalan.
Semua orang di grup F ramah dan friendly, karena itu mudah bagiku untuk langsung berbaur.
Tak lama, tiba-tiba seseorang staff mendatangi kami dan mengatakan bahwa kami akan di shoot mulai dari sekarang.
————————————————————
Hingga di hari-H debut performance dari setiap grup.
Semua grup F sedang di ruang tunggu dan siap-siap untuk tampil. Aku baru kembali dari toilet setelah meminum anxiety pills .
"Ah, aku beneran ingin tampil dengan bagus," ujar Naya frustasi.
Aku melihat Naya dan duduk di sampingnya sambil merangkul Naya aku berkata,
"Kamu pasti bisa, Fighting!"
"Unnie juga ya," ucap Naya walaupun masih frustasi.
Tak lama setelah itu, Seorang staff memanggil kita untuk siap-siap di backstage. Sebelum itu Yuri mengumpulkan kita semua dan memberi kode ke kita untuk yel-yel penyemangat.
"GRUP F PASTI BISA!" teriak kami dan lalu langsung pergi ke backstage.
Di belakang panggung sudah ada grup E yang turun dari panggung dan seorang guest star yang akan bersiap untuk menyanyi. Setelah grup E pergi dari backstage kami mulai lebih leluasa.
"Wah, kira-kira siapa ya yang nyanyi kali ini?" tanya Naya penasaran.
Kami yang berada di belakang panggung mengintip-intip untuk melihat guest star.
Di panggung itu sudah ada seseorang memakai kaos singlet warna hitam polos, ripped jeans warna hitam, sneakers putih, dan gold chain necklace .
Rambutnya yang agak gondrong di biarkan terurai.
Orang-orang di panggung bersorak melihatnya dan dia langsung bernyanyi di atas panggung dengan surprise appearance nya.
Aku mengernyitkan dahiku karena bingung dan terkejut.
"y / n?!" teriakku.
foto oleh: rayzor_00
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...