La Vien Rose

66 14 1
                                    

Aku kembali ke rutinitas sibuk aku sebagai idol, setelah dua hari cuti. Kesuksesan debut single La Vien Rose membuat kita semua menjadi semakin sibuk.

Hari ini kita akan tampil di salah satu acara variety show korea, dimana kita shoot di luar dengan beberapa host tetap di show tersebut.

Karena kita shoot diluar, maka banyak fans dan penonton menonton kita di balik kamera.

Ketika kita sedang break, aku sempat menyapa ke arah penonton dan fans. Dan tiba-tiba aku melihat sosok yang familiar di kerumunan tersebut.

Aku memicingkan mataku ke arah kerumunan tersebut dan terkaget.

Ayah? Ayah datang kesini untuk apa? Bagaimana dia tahu aku bakal shoot disini?

Langsung saja setelah aku menyapa para penonton, aku bergegas berlari ke arah manager dan berkata,

"Managernim, sepertinya aku melihat ayahku di keremunan penonton itu." ucapku.

Managernim, pada saat itu sedang bertelefon dengan seseorang dan lalu berhenti.

"Lalu kenapa?" balasnya dingin lalu lanjut telfonan.

Aku memotongnya lagi dan berkata, "Bolehkah aku menemui ayahku sebentar saja?"

Managernim memasang wajah tidak senang dan memarahiku, "Kamu ini idol kan? Tidak bisakah kamu lihat kondisi? Apakah kamu adalah pribadi yang manja seperti ini? " ucapnya geram.

Tiba-tiba dari belakangku Eunbi datang dan sedikit menarikku. "Maaf, managernim. Kami tidak akan menganggu managernim lagi." ucapnya menunduk.

Managernim melihat Eunbi dan berkata, "Tolong ya atur member lain dengan benar. Kamu kan leader nya." ucapnya kesal lalu pergi menjauhi kita sambil mendumel.

"Begini nih, kalau idol di manja." ucapnya.

Setelah managernim pergi, Eunbi melihatku dan aku menundukan wajahku.

"Maaf unnie, hanya saja aku beneran ingin bertemu ayahku." ucapku.

Eunbi tersenyum. "Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku juga melihat keluargaku di music show." ucapnya.

Aku menatap Eunbi dengan kaget. Eunbi menatapku dan berkata, "Aku bisa melihat ada ibuku, dan ayahku disitu." ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tahu bahwa ayahku tidak terlalu suka musik kekinian,tetapi dia datang ke music show itu untuk melihatku." lanjutnya lagi. 

Aku menatap Eunbi dengan iba dan mengerti perasaanya. Kesuksesan ini emang benar yang kita cari, tapi ada rasa sedih yang juga mengikutinya.

"Setiap malam aku mengabari mereka dan menanyai mereka, tapi itu tidak cukup. Aku begitu merindukan mereka." lanjutnya dengan senyum yang sudah pudar di wajahnya.

Akhirnya aku memeluk Eunbi. "Maaf...Unnie." balasku.

Dia lalu melepas pelukanku dan bilang, "Kita pasti bisa. Ini pasti berlalu, aku yakin akan ada waktu dimana kita bisa bertemu mereka lagi."

——————————————————————————-

PD Kim sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk acara survival show tahun depan. Sampai tiba-tiba handphone nya berdering.

"Jagi-ya, Weo?" tanya PD Kim dengan nada lembut.

"Aku kangen, bisakah kamu datang ke tempatku?" tanya seseorang.

"Maaf sayang, aku tidak bisa, aku sedang sibuk mempersiapkan untuk acara tahun depan." ucapnya lagi.

"Bagaimana kalau minggu depan? Aku janji minggu depan kita akan bertemu, di tempat biasa bukan?" tanya nya lagi.

"Iya.." balasnya kesal.

Tak lama dia mematikan telfon.

Dia menghela nafas, "Orang ini sudah membosankan." ucapnya sambil duduk di sebuah sofa putih. Dia membuka contact handphone nya dan mulai scrolling

"Kenapa cowok didunia ini gaada yang mau menemaniku?" ucapnya kesal.

Dia merubah posisinya yang awalnya duduk, menjadi tiduran. Dia memakai tank top warna putih dan celana pendek pink. "Jagi-ya mana lagi yang harus aku hubungi untuk menemaniku malam ini?" ucapnya lagi.

Lalu dia berhenti disebuah contact bertuliskan My Idol. Dia menatap contact itu dengan lama dan berkata,

"Apa kabar ya y/n? Semenjak hiatus aku sudah tidak bisa menghubungi dia lagi..." ucapnya lalu dia menyentuh bibirnya.

"Sayang sekali, padahal dia lumayan berkesan." ucapnya menyeringai.

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang