Revenge

18 2 0
                                    


"Sekarang?" Tanyaku tidak percaya

"Bukan tahun depan." Balasnya sarkas.

"Apa kamu gila?? Apa yang bakal aku katakan ke atasan?!"

"Yang kamu katakan cukup apa yang kamu alami dan ketahui. Beres kan?" Ucapnya enteng memamerkan senyum narsisnya itu.

Wah... Kalau saja aku bukan manager nya,

sudah aku pukul wajahnya.

"Ada urusan?? Kamu mau kemana???Apa sekarang kamu sudah lupa siapa status kamu di negara ini?!"

Y/n malah menatapku dengan annoyed dan menutup mulutku dengan tangan nya.

"Araseo. Tapi aku bukan rookie idol.  Aku tahu ketika ada paparazzi yang membuntutiku dan aku tahu cara menghindari mereka. Ini bukan pertama kalinya."

Aku melepas tangan nya dari mulutku.

"Bukan itu masalahnya y/n, kalau aku ke agensi tanpamu, ayahmu bisa marah besar ke aku! Dia bisa menganggap kalau aku menelantarkan kamu! Dan pekerjaanku tidak dianggap bagus!"

"Kamu bisa katakan saja aku sedang lagi bersama Unknown. Di situasi seperti itu bisa saja kan kamu ke agensi tanpaku?"

"Kamu sepertinya menganggap ini hal sepele bukan?" Tanyaku kesal

Y/n menggeleng kepala.

"Malah karena sebaliknya. Aku sendiri yang harus turun tangan."

"Sebenarnya kamu mau kemana?"

Dia malah tidak menjawab.

Dan sampai aku di depan kantor agensi.

Selalu saja dia memberikan urusan sulit ke aku.

Aku paham pekerjaan ku sebagai manager itu menjadi pembantu artis. Tapi memang ada artis yang memperlakukan manager nya seperti y/n ke aku?

Dan lagi, dia bilang ada urusan?? Sepertinya dia jauh lebih sibuk daripada presiden. Karena itu selalu ada hal yang mendadak yang harus dilakukan.

Awas saja kalau dia terkena masalah. Dia yang mengusirku dari mobil.

Dengan sebal aku masuk ke kantor agensi dan menyapa beberapa staff yang di dalam dan langsung menuju lift ke lantai paling atas.

Untuk para artis yang dibawah naungan nya, mereka semua memanggilnya pak CEO atau pak produser.

Tapi ya, untukku cukup memanggil dia atasan.

Sebelum membuat agensi, dia dahulu juga seorang anggota boyband yang lumayan terkenal di masa nya.

Lalu menjelang masa pensiun nya di dunia entertaiment, dia mendirikan agensi nya sendiri. Menurut salah satu interview yang dihadiri nya, awal mula alasan dia membuat agensi tersebut karena dia ingin mengawasi anaknya alias y/n di dunia entertaiment.

Karena dia tidak percaya membawa y/n ke agensi lain. Hal itu dikarenakan, pada masa y/n debut industri musik negara ini sedang kacau.

Kebanyakan agensi musik pada masa itu dipegang oleh mafia. Karena itu banyak kasus scamming terutama kepada para trainee. Dengan iming-iming mereka bisa debut mereka harus membayar sejumlah uang.

Kata y/n harganya bisa sampai milyaran won.

Belum lagi akan perlakuan tidak senonoh selama debut dan yang paling sering dialami oleh para celebrity itu adalah sexual harassment, baik laki-laki maupun wanita.

Tetapi industri musik sudah jauh berbeda dari yang dulu walaupun masih ada beberapa nya yang masih sketchy.

"Anakku Jjangmae, Welcome!" Teriak girang seorang laki-laki paruh baya dari kejauhan.

Dia datang dengan senyum lebar dan segera memelukku.

Senyum nya itu lho, persis sama dengan si narsis itu.

Walaupun umurnya sudah 50 tahunan lebih, tetapi gaya berpakaian nya seperti anak muda yang hip hop. Dia memakai topi berwarna biru tua dan jumpsuit supreme nya yang berwarna merah.
Ditambah dengan sneakers putih dan tali berwarna merah dan putih bertuliskan supreme.

Sejujurnya, aku seperti melihat y/n tetapi versi paruh baya.

Di ruanganya terpampang foto-foto berbagai artis dibawah naungan nya dan penghargaan dia semasa menjadi boyband dahulu. Ya, memang gen itu bisa menjadi salah satu faktor kesuksesan.

Dia melepas pelukanku dan menyuruhku duduk.

"Ada yang saya ingin ceritakan." Ucapku dengan sedikit ragu.

10 menit kemudian.

"DASAR ANAK KURANG AJAR! Bagaimana bisa dia menimpakan semua masalahnya ke ayahnya seperti ini?? Dan lagi, dia tidak ngomong sendiri tapi menyuruhmu untuk ngomong??! Dia menggangapku sebagai ayah atau tidak sih?!"

Hadeuhh...Aku juga sebal dengan anak bapak.

"Pak, tolong beri dia pelajaran." Ucapku

"Sudah pasti untuk anak tidak tahu diri itu..Tapi siapa yang mengincarnya? Direktur show?" Balasnya

Aku mengangguk.

"Bukankah seharusnya dia ditangkap ya? Mengapa seorang kriminal berani untuk menghancurkan reputasi y/n?" Ucapnya geram.

Aku setuju.

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang