Begin

36 8 0
                                    

Sekarang kita berada di pesawat untuk pulang.

Dan aku duduk bersampingan dengan Chaeyeon.

"Unnie mungkin ini cuman perasaanku saja, tapi dari dulu aku selalu merasa aneh dengan peringkat di show." ucap Chaeyeon.

"Aneh gimana?"

"Aneh, kayak aku merasa ada kalkulasi yang salah atau error, kadang aku juga merasa kalau mungkin ada salah satu dari kita yang seharusnya tidak debut."

"Hmm..Memang peringkat benar-benar tidak bisa terprediksi, tapi aku pikir itu karena emang dari permirsa nya saja. Kadang aku juga tidak bisa memahami netizen."

"Gitukah unnie? mungkin benar kali ya cuman perasaanku saja." ucap Chaeyeon.

————————————————————-

Semua member Unknown berada di pesawat menuju China.

Aku duduk disamping Noah yang sedang tertidur.

Sekarang sudah jam 10 malam, dan kita baru saja dari Seoul Dome.

"Hahh, capeknya." ucapku.

Tapi alih-alih tidur, aku memilih membuka laptop dan mengecek sosial media. Aku melirik ke samping dan melambaikan tangan ke wajah Noah yang tertidur.

"Dia benar-benar tidur pulas." ucapku

Lalu di kolom search aku mengetik nama Kang Hyewon.

Aku melihat beberapa foto dan mengklik like.
Lalu aku melihat beberapa komentar.

Sejujurnya aku tidak tahu apakah dia cantik juga.

Aku tidak keberatan dengan tariannya, aku terganggu oleh ekspresi wajahnya yang kosong.

Dia adalah orang yang sama sampai hari ini, aku tidak mengerti kenapa dia ada di grup. Aku bukan penggemar IZ*ONE, hanya pendengar biasa dan aku menikmati penampilan mereka. Tapi dia benar-benar menonjol (dengan cara yang buruk)."

Aku menghela nafas dan menaikkan sudut bibirku.

"Seharusnya kamu tidak membiarkan orang-orang ini berada di platform sosial media kamu."

Lalu aku mengklik report di beberapa komentar dan menulis sebuah komentar,

Tolong tinggalkan pesan yang mendukung dan mendorong untuk Hyewon di komentar dan juga laporkan spam dan komentar yang tidak perlu atau benci yang anda lihat.

Untungnya aku memakai akun anonim.

Jadi orang-orang tidak tahu identitasku.

Tak lama orang-orang like dan pinned komentarku.

Salah satu komentar netizen tergiang di kepalaku.

Sejujurnya aku tidak tahu apakah dia cantik juga

Aku menaikkan sudut bibirku dengan perasaan kesal,

"Dia sangat cantik. Dia jadi visual bukan tanpa alasan. Apakah dia buta?"

Aku memandang foto Hyewon.

"Bogoshipeo." ucapku lalu memandang jendela.

Disisi lain.

Chaeyeon yang berada disampingku sudah tertidur.

Aku membuka handphone.

Aku melihat foto y/n yang aku save dari pinterest.

Dengan senyum yang menghiasi wajahku, aku mengingat kembali ketika aku bertemu dia di hotel dan penthouse.

"Bogoshipeo." bisikku.

---------------------------------------------------

Sesampai di China...

Kami langsung check in kamar hotel masing-masing.

Lagi-lagi aku bersama Jjangmae yang akan menjadi roommate.

Dia berjalan mengikutiku sambil mengecek schedule.

"Hari ini kamu kosong. Semua member akan kosong sampai nanti sore akan ada rehearsals. Istirahatlah." ucap Jjangmae.

Aku mengangguk dan memasuki kamar.

Di dalam kamar sudah ada spanduk

Selamat Datang Unknown Member

dan beberapa balon yang ditaruh di meja. Juga, kasur yang dihiasi bunga-bunga dan makanan.

"Pihak hotel yang menyiapkan ini semua." Ucap Jjangmae sebelum aku sempat bertanya.

"Mereka menyiapkan ini di kamar member lain nya?" Tanyaku seraya berganti baju.

"Sepertinya begitu." Balasnya Jjangmae sambil membereskan beberapa dekorasi.

"Katakan pada mereka rasa terima kasih kita sebelum check out."

Lalu aku langsung masuk ke bathroom untuk mandi.

Usai aku mandi Jjangmae membawakan aku secangkir teh dan aku meminumnya.

"y/n ngomong-ngomong soal produce 48." Ucap Jjangmae sambil menata koper.

Aku menyeruput teh dan mendengarkan.

"Ada kemungkinan Yuri yang aku sukai itu tidak debut karena manipulasi?" tanyanya.

"Mungkin."

"Apakah kamu tidak mau berbuat sesuatu tentang itu?"

Aku terdiam sesaat dan menaruh cangkir di meja.

"Tidak."

lalu aku membaringkan diri di kasur.

Jjangmae menatap sinis. "Apakah kamu tidak terlalu dingin?"

"Emang apa yang bisa aku lakukan?"

"Membongkar kasus itu, maksudku kamu kan juga berpengaruh."

"Walau begitu, aku tidak punya bukti apapun dan lagi kamu ingin merusak karirku?"

"Darimana nya itu merusak karirmu? Kamu kan bukan pelaku. Lagipula kalau kamu melapor, kamu akan ditetapkan sebagai saksi."

"Dan buktinya? Bisa-bisa pihak polisi mengira aku hanya membuat laporan palsu."

Jjangmae sempat berhenti sejenak seperti dia baru mengingat sesuatu.

"Aku dengar-dengar Soyeon berhubungan dengan PD produce 48."

Aku tersendak.

"Aku tidak tahu itu benar atau ga, tapi itu berita angin yang aku dengar dari Leo." Ucap Jjangmae lagi.

"PD Kim? Wah tidak kusangka."

"Kamu ingin aku bertemu Soyeon?" tanyaku lagi.

"Mungkin kamu akan dapat sesuatu dari dia."

"Apakah kamu mau melihat Hyewon sedih? Walaupun mungkin nanti ketika group itu bubar, Hyewon sudah bisa mengikhlaskan karir dia sebagai idol tapi apakah dia tahan melihatmu pacarnya seorang idol?" lanjut Jjangmae.

"Kalau kamu bersedia mau membongkar kasus ini, aku akan membantu 100%."

Aku menatap Jjangmae dan matanya penuh dengan pengharapan.

Photo by: SIXC

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang