Drunk Hyewon

92 24 1
                                    

"SARANGHAEYO Y/N!" Teriak Hyewon.

Malam ini aku mendengarkan cerita dan keluh kesah Hyewon. Dia memang sudah benar-benar mabuk.

Tiba-tiba ekspresi Hyewon berubah dan dia menunjukkan tanda-tanda ingin muntah.

Aku panik dan berkata,

"Sebentar!"

Aku berlari menunju bungalow dan mengambil kantong kresek putih tadi. Aku mengeluarkan semua bir di kantong tersebut dan berlari ke pembatas kaca dan membiarkan Hyewon muntah di kantong itu.

Setelah dia sudah lega, aku membuang kantung itu ke tempat sampah.

"Biasanya hal seperti ini terjadi di bar, tapi malah terjadi di garden seperti ini." Ucapku menatap Hyewon yang sedang mabuk.

Akhirnya aku merangkul Hyewon yang mabuk untuk berjalan ke bungalow. Karena sepertinya lebih aman untuk kita duduk disitu.

Tak lama setelah Hyewon duduk, dia pingsan dan menyandar di pundakku. Aku tidak menyangka dia akan semabuk ini. Dan aku bingung harus ngapain.

"Ternyata Oppa disini lagi pacaran." Ucap seseorang.

Aku menoleh dan ternyata itu Lisa.

"Kamu sudah tahu ya?" Tanyaku.

Lisa menghampiriku dan duduk di bungalow.

Dia juga menatap Hyewon yang pingsan.

"Iya, aku sudah memperhatikan nya dari awal oppa bertemu dengan dia. Oppa terus memperhatikan nya." Ucap Lisa.

"Seperti biasa, kamu emang jeli." Balasku.

"Lisa aku boleh minta tolong?" Tanyaku lagi.

Lisa menatap Hyewon lagi dan lalu menatapku seraya berkata,

"Oppa akan sangat berhutang budi denganku." Ucap Lisa sambil membuka handphone dan share locations ke aku.

"Kebetulan manager-nim, ingin mengantar IZONE pulang, jadi aku mendapat alamatnya." Lanjutnya.

"Kamu, lagi-lagi menyadap handphone manager-nim?" Tanyaku.

"Aku harus melakukan itu. Kalau tidak, aku akan dibodohi-bodohi. Oppa tau sendiri kan bagaimana manager kadang suka tidak jujur dengan artisnya?"

Ya mungkin manager pada umumnya. Tapi bukan Jjangmae.

Aku membuka handphone dan melihat share locations tadi.

"Makasih" ucapku.

Lisa mengambil kaleng bir yang berserakan dan berdiri.

"Ini milikku, oppa." Ucapnya.

Aku menunjukan raut wajah bersalah dan berkata,

"Nanti aku ganti."

Lalu Lisa pergi dengan tangan penuh bir.

Aku membuka handphone dan menelepon seseorang.

"Kamu ada dibawah kan?" Tanyaku

"Kenapa emang?" Balas Jjangmae sinis.

"Tolong keluarkan mobilku dan bawa ke lobby VIP." Ucapku

"Kenapa kamu ga pakai valet service aja?" Balasnya.

"Tidak, tidak bisa. Harus kamu yang menyetir mobil itu."

Lalu aku langsung mematikan telfon.

Tak lama aku mendapat notifikasi dan menggendong Hyewon ke lobby VIP.

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang