Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu hotel. Karena kebetulan aku juga baru selesai makan, aku membuka pintu seraya membawa nampan."Leo?"
"Ada apa pagi-pagi kesini?...Kamu ingin meminjam uang?" Lanjutku.
"Deng! Salah! Sejak kapan aku meminjam uang hyung?" Protes Leo.
"hmm..Sekitaran 8 tahun yang lalu?" ucapku mengingat-ingat.
"Hyung! Itu bahkan terjadi pas debut, aku tidak pernah meminjammu uang lagi." ucap Leo membela diri.
"Terus mau apa kamu pagi-pagi ke kamarku?" tanyaku.
Leo tersenyum. "Hyung, ayuk pergi."
Aku mengernyitkan dahiku.
"Kemana? Dan bagaimana? Aku sedang tidak ada manager kali ini."
"Hyung gapapa, aku akan menemani sekaligus berperan sebagai managermu. Aku juga tahu jadwalmu Hyung, aku pasti akan mengembalikanmu dan tidak akan menganggu jadwalmu."
"Mengembalikanku? Apa kamu pikir aku barang?"
"Ayolah! Hyung!" ucanya lalu menarik lenganku.
"Bagaimana dengan member yang lain?" tanyaku
"Mereka bahkan belum bangun hyung, aku mengajakmu pergi karena aku tau kamu adalah tipikal orang yang bangun pagi." ucapnya.
Alhasil aku dan Leo pergi bersama.
Dia menyetir pergi dan menculikku...Maksudnya membawaku ke suatu tempat.
Lalu kita sampai di tempat tujuan.
Aku melihat sekeliling tempat tersebut dan langsung merasa familiar.
Leo membawaku ke tempat cafe dimana para musisi-musisi ballad dan penyanyi genre country, tampil untuk menyanyi. Ada juga penyanyi pop walaupun jarang.
Tempat seperti ini banyak di US, dan biasanya rata-rata karir penyanyi ballad di mulai dari tempat seperti ini.
Biasanya yang terjadi adalah, ketika mereka tampil cafe, secara kebetulan mereka akan di recruit oleh agensi yang juga salah satu penonton nya.
"Bukankah ini masih kepagian?" tanyaku ke Leo.
Suasana cafe sepi dan belum banyak pengunjung yang datang. Walaupun cafe sudah buka, tapi sepertinya pertunjukan nya belum dimulai.
"Aku memang sengaja. Bukan nya, lebih aman untuk kita datang ketika masih sepi seperti ini, ketimbang ketika ramai?"
"Dan yang datang ke tempat ini rata-rata adalah penduduk lokal sini, jadi mereka juga tidak tahu banyak soal penyanyi luar." Lanjutnya.
"Lalu, kamu mau ngapain ke sini?" Tanyaku.
" Aku ingin mengajak kolaborasi pendatang baru." Balasnya.
"Kenapa tidak orang korea saja?"
"Aku dengar disini ada penyanyi korea."
Penyanyi korea? Nugu?
"Karena itu aku ingin melihat pertunjukan nya. Dan Hyung, tolong ikut nilai juga." lanjut Leo lagi.
Lalu seorang perempuan mulai berjalan ke atas panggung sambil membawa kursi. Dia memakai floral dress berwarna pink muda dan membawa gitar. Dia duduk diatas panggung dan memulai opening nya.
"Good Morning, ladies and gentleman." ucapnya.
Setelah itu Leo langsung berbisik ke telingaku.
"Dia orangnya yang aku bicarakan tadi."
Aku memicingkan mataku dan merasa orang itu tidak asing.
"Sepertinya aku pernah melihatnya." ucapku
"Tentu saja, dia itu mantan trainee produce 48. Dia salah satu final line up IZONE dulu." ucap Leo.
Aku terkejut.
Dan langsung saja aku mengingat produce 48.
Aku mulai ingat, dia ini bias nya Jjangmae.
Yuri
Yuri salah satu kontestan berbakat yang tersingkir di produce 48 karena kalah jumlah voting.
"Kamu mengambil keputusan yang tepat." ucapku ke Leo.
"Dia sangat berbakat." lanjutku.
-------------------------------------------------------------
PD Kim kembali datang ke ruangan direktur.
Ketika dia masuk ke ruangan direktur, direktur sedang duduk di kursi kerja nya dan dicukur kumisnya. Dia duduk dengan posisi agak terlentang dan memakai jubah salon.
PD Kim duduk dihadapan direktur dan menunggu.
Setelah direktur selesai mencukur kumis, dia menyuruh servant yang mencukurnya itu pergi. Dan servant itu membuka jubah salon direktur lalu pergi.
Setelah itu direktur mulai bertanya,
"Bagaimana?" tanya nya.
"Semuanya berjalan lancar." balas PD Kim.
"Kamu menyekap asisten produser itu di ruangan basement bawah. Kamu cukup pintar, tapi aku minta kamu untuk lebih hati-hati, kamu pasti tidak mau terjebak hukum pidana." Ucapnya.
"Dan dimana kamu manipulasi votingnya? Kamu lakukan di ruang tertutup kan ya?" Tanya direktur lagi.
"Iya. Saya lakukan sendiri diruangan kerja saya, seperti biasa di ruang control room saya hanya menerima laporan berisi angka asli voting dari perusahaan yang menagani sms voting." Lanjutnya.
Direktur mengangguk.
"Kamu tidak akan ceroboh lagi kan?" Tanya nya memastikan.
PD Kim mengangguk.
"Ini beberapa daftar perusahaan yang meminta request. Karena keberhasilan girlgroup sebelumnya, permintaan pun juga meningkat." Ucap Direktur memberikan sebuah usb.
"Dan tolong rapikan juga daftarnya, saya hanya asal mengetik tadi." Lanjutnya.
------------------------------------------------------
Selesai performance Yuri,
aku dan Leo menghampiri dia.
Leo kenal dengan pemilik tempat ini. Dia hanya tahu bahwa Leo ini produser, bukan idol yang juga memiliki profesi sebagai produser.
Tapi karena itu kita bisa bertemu dengan Yuri di ruangan terpisah. Begitu melihat kita Yuri langsung terkejut dan menunduk.
"Annyeonghaseyo, sunbaenim." ucapnya dengan formal.
Tanpa basa-basi Leo memulai pembicaraan.
"Aku sudah dengar banyak soal kamu dari hyung, dan beberapa orang yang pernah kesini. Dan suaramu benar-benar bagus." ucapnya.
"Terimakasih Leonim." balasnya.
"Dan aku ingin mengajakmu collab-" ucap Leo lalu dipotong oleh teriakan histeris Yuri.
"Collab?" ucapnya tidak percaya.
Leo mengangguk, "Aku sedang mencari talent baru yang fresh, dan aku rasa kamu cocok untuk collab dengan single yang aku rilis nanti. Setelah tour, aku akan solo comeback, untuk pertama kali nya." Ucap Leo lagi.
"Ya, sama seperti hyung yang juga sering solo comeback." Ucapnya menepuk pundakku.
Yuri masih bengong dan tidak percaya.
Photo by: Pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bae is an Idol
FanfictionKang Hyewon member kedelapan IZONE dating sama Idol lain yang jauh lebih terkenal? Siapa dia? Siapa sosok misterius yang selalu mengsupport Hyewon selama karirnya sebagai Idol? Bagaimana hubungan mereka berlanjut dengan semua drama yang terjadi? P...