Step Back

20 3 0
                                    


Setelah beberapa saat aku tersungkur di lantai, seseorang memencet bel dan membuka kode apartement. Aku memberi tahu kodeku karena aku tentu nya tidak sanggup membuka pintu.

Seorang laki-laki dengan rambut mangkok dan kacamata culunnya berlari ke arahku dengan kaget.

"Soyeonssi! Apa yang terjadi? Aku benar-benar kaget ketika kamu menelefonku!" Ucapnya membantuku berdiri dan berjalan ke arah sofa.

Dan seraya merangkulku, dia membantuku duduk di sofa. Dia menatap sekujur tubuhku yang lebam dengan ekspresi yang takjub.

"Kita harus lapor polisi tentang ini!" Ucapnya hendak menelfon tapi aku menahanya dengan tanganku yang lemas.

"Ada hal yang harus didiskusikan dulu." Ucapku lirih.

Dia mendengarkan dengan seksama.

"Bajingan itu...Maksudku PD Kim, bagaimana dia lolos?" Tanyaku dengan nada yang lemas.

Tentunya dia kaget mendengar ini.

—————————————————————

Setelah aku usai mandi aku bersiap-siap untuk segera pulang dan kaget melihat seseorang missed call aku dengan 13 panggilan dan segera menelfon balik.

"Ya! Bukankah ini hari libur? Kenapa kamu missed call aku sampai 13 panggilan? Emang aku pacarmu hah?"

"Y/N! Soyeonssi! Tidak! Cepatlah kemari!" Sahut Jjangmae.

Aku dengan bingung menjawab, "Soyeon?" Tanyaku

Jjangmae sepertinya memberi handphone nya ke Soyeon.

"Aku tidak menyangka kamu memblokir nomorku. Tapi apakah kamu melakukan tugasmu dengan baik? Bagaimana PD Kim lolos?" Tanya nya dengan nada yang lemas.

Aku begitu kebingungan dan lalu Jjangmae menjawab kembali

"Kesinilah dahulu dan bantu aku!" Desaknya.

Akhirnya telfon langsung dimatikan. Dengan bingung aku menyusun barangku. Ketika aku hendak keluar, persis didepan pintu sudah berdiri Hyewon.

"Apakah ada urusan mendadak yang terjadi?" Tanya nya.

Tatapan mataku sedikit melemah dan menjawab,

"Iya." Balasku

Lalu Hyewon memberiku sekeranjang stroberi.

"Kalau begitu kamu tidak perlu pamit dengan keluargaku. Barusan ayah dan ibuku keluar, begitu pula dengan adek."

Aku mengambil sekeranjang stroberi.

"Terimakasih."

Aku langsung menuruni tangga dengan tergesa-gesa dan menyalakan mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil, Hyewon mensahutiku.

"Hati-hati."

Aku mengangguk dan menginjak gas pergi.

—————————————————————-

Direktur sedang duduk di ruangan nya seraya memikiran sebuah alasan dan menimbang-nimbang tentang apa yang terjadi.

My Bae is an IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang