Bab 57 - Permulaan

23.6K 4K 271
                                    

"Cepat katakan padaku!" titah Catterina dengan intonasi tinggi.

Jerome tersenyum samar. "Yang Mulia menghawatirkan Baginda ya? Ternyata benar bahwa kalian memang saling ditakdirkan bersama, bahkan Anda yang bukan 'Catterina' asli pun juga jatuh cinta pada manusia itu," ucapnya begitu perih. Nada yang dikeluarkan bagaikan alunan musik sedih dan menusuk hati Catterina.

"Aku menghawatirkan keselamatan kita semua, Jerome," sahut wanita itu seraya memegang tangan Jerome. "Karena yang menyuruh 'Catterina' mempelajari sihir hitam adalah Pangeran Alexander. Demi mendapatkan cinta dari Felix, wanita bodoh itu rela melakukannya."

Jerome langsung menengadahkan kepalanya memandang Cattie dengan bola mata yang hampir keluar dari rongganya. "A-apa? Itu tidak mungkin."

Wanita berambut emas itu hanya mengangguk lemah sembari memasang senyuman tipis. "Itu benar. Dia mempelajarinya secara diam-diam, karena kau adalah calon penyihir agung pasti akan langsung bisa merasakan sihir hitam sekecil apa pun. Maka dari itu, dia menyembunyikannya dan menjaga jarak darimu. Selain itu dia tidak ingin kau terseret masalahnya," terang Cattie menceritakan fakta dari novel.

Saat ini Jerome benar-benar membisu. Tangannya terkepal erat, hidungnya kembang-kempis menahan emosi. Setetes cairan bening membasahi pipinya, dia merasa bersalah karena tidak bisa mencegah hal itu terjadi. Lagi-lagi dia menangis.

"Saya bodoh. Saya orang bodoh. Selama hidupnya sebagai Ratu, dia selalu menderita namun dia menyembunyikannya dengan baik dan begitu bertanggung-jawab mengabdi kepada rakyat. Seharusnya saya tidak menutup mata dan meninggalkannya hanya karena dia menolak saya," ujar Jerome gusar. Pria berambut perak itu mengusap wajahnya kasar.

Cattie menepuk punggungnya pelan guna menenangkan penyihir itu. "Itu sudah jalan hidupnya. Jangan menyalahkan dirimu, Jerome."

"Kalau saja Baginda memberikan dia sedikit kasih sayangnya atau kalau si wanita berambut abu-abu itu tidak bertemu dengan Baginda, maka 'Catterina' dapat hidup panjang," sambung Jerome yang semakin terisak.

Hati Cattie terenyuh, sebegitu besarnya cinta Jerome pada 'Catterina' yang asli. Seharusnya si 'Catterina' bertemu lebih awal dengan Jerome bukannya Felix. Kedua belah pihak pasti tidak akan ada yang tersakiti.

"Itu sudah takdirnya, Jerome."

"Tapi Yang Mulia, Anda tahu hal ini dari mana dan siapa?" tanya Jerome tiba-tiba. Seketika Catterina tersentak kaget.

Walau Jerome sudah mengetahui identitasnya, namun pria berambut perak itu belum mengetahui tempat asal jiwanya. Setelah ragu sejenak, akhirnya dia memutuskan untuk mengatakannya saja. Toh, dia sudah ketahuan dari awal.

"Aku mengetahuinya dari novel. Asal kau tahu Jerome, dunia tempat kita tinggali ini adalah dunia novel. Dunia karangan seorang penulis dan aku berasal dari dunia nyata bukan dunia ini. Maka dari itu, kau merasakan jiwaku adalah jiwa asing. Lalu bukan hanya aku saja yang terjebak di sini, ada satu lagi jiwa asing dari duniaku yang juga tersesat di dunia ini," ungkap Catterina seraya menarik nafas panjang.

"Ya? Hahaha... Anda meminta saya memercayai itu?" kekeh Jerome tidak percaya dan merasa itu hanyalah omong kosong belaka.

"Aku serius, Jerome Ivander," tegas Catterina serius. Sorot matanya begitu tajam memandang pria itu menandakan bahwa dia tidak main-main dengan perkataannya.

Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Jerome membisu beberapa saat lalu tersenyum samar. "Melihat sinar mata Anda yang begitu serius, sepertinya ini bukan kebohongan. Ini menjelaskan kenapa saya terus merasakan hal asing tiap kali bertemu dengan Anda," tutur Jerome sendu.

Catterina hanya menanggapinya dengan anggukan kepala.

"Lalu satu lagi, itu siapa?"

"Countess Untary, ibu kandung dari Lidya. Dia berusaha menjadikan Lidya sebagai Ratu sesuai alur buku agar dia bisa kembali ke dunia nyata. Sebenarnya sejak pertama kali aku terdampar di dunia ini, aku juga memikirkan itu tapi ternyata takdir berkata lain," terang Catterina diakhiri dengan senyuman tipis.

Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang