Extra Part 2 - Debay

48.4K 4.6K 1.4K
                                    

Seminggu Kemudian~

Ruang Kerja Felix di Rumah.

"Felix~" rengek Viona dengan suara manja.

"Ya?" Sontak Felix menghentikan pekerjaannya sejenak dan menatap istrinya yang sedang bertopang dagu melihatnya dengan wajah sok imut.

"Mau peluk," ucap Viona seraya merentangkan tangannya membuat sang suami terkejut.

"Tiba-tiba?"

"Tidak boleh? Ya sudah deh," ucap Viona kecewa yang langsung menurunkan tangannya dengan muka lesu.

Felix spontan meraih tangan istrinya dan menariknya ke pangkuan lalu memeluknya. "Tumben kau begini, Vio."

"Entahlah. Sepertinya bukan aku deh tapi bayinya yang mau manja," tukas Viona sembari memandang ke arah lain.

Felix terkekeh mendengarnya, lalu dia mencium ceruk leher istrinya. Hembusan nafas lembut menerpa kulit Viona yang terbuka, menimbulkan sensasi geli.

"Geli tahu!" gerutu Viona dengan tangan menutupi lehernya. Dia menatap kesal pelaku tersebut.

"Aku tidak mengerti dengan suasana hatimu yang berubah-ubah itu. Apa hormon ibu hamil memang begitu sensitif?" tanya Felix bingung. Karena pas hamil anak pertama mereka, Viona juga seperti ini sampai Felix kewalahan meladeninya.

Mari kita flashback sebentar ke masa lalu alias 4 tahun yang lalu.

Flashback Mode On

"Suamiku, beliin nasi kuning dong," tutur Viona dalam mode manja seraya memainkan kedua jarinya.

"Sekarang? Di tengah malam begini?" ulang Felix tak habis pikir. Dia baru saja ingin menaiki kasur seraya menyibak selimut.

Viona mengangguk dengan memasang mata berseri-seri berharap suaminya itu mengabulkan permintaannya.

"Istriku sayang, tengah malam begini tidak ada yang jual nasi kuning. Besok pagi saja ya, aku akan membelinya," ujar Felix sembari mengelus rambut panjang Viona.

"Cih. Kalau begitu tidak jadi," decak Viona kecewa lalu berbaring memunggungi Felix.

"Vio, kau merajuk?"

"..."

"Viona?"

"..."

Wah, gawat. Dia benaran merajuk, batin Felix.

"Aku akan pergi mencarinya sekarang," ucap Felix seraya menepuk pelan lengan Viona.

Viona menepisnya dan berkata, "Huh, tidak usah. Aku sudah tidak mau lagi."

"Benaran?"

"Ya."

"Baiklah. Kalau begitu, selamat tidur, istriku," bisik Felix seraya mendaratkan kecupan di pipi Viona.

Siang Harinya~

"Felix~ Mendadak aku ingin makan nasi goreng dan pancake madu. Buatkan untukku dong," kata Vio seraya bergelayut manja di lengan Felix.

Saat itu Felix sedang membuat kopi hitam dan roti bakar untuk dirinya sendiri sambil menonton sepak bola. Sejak hidup di dunia ini, pria itu jadi menggemari sepak bola.

"Yakin bisa habis? Jangan-jangan nanti aku yang harus habiskan sisanya lagi?"

"Hehehe, tahu saja. Ini kemauan anak kita loh, bukan aku," kata Viona seraya mengulum bibirnya. "Boleh ya?"

Felix memang tidak bisa melawan keinginan istri kecilnya itu. Dia tersenyum hangat seraya mengusap rambut Viona lembut.

"Baiklah. Aku akan membuatnya." Felix mencium kening Viona singkat. Lalu mengambil apronnya.

Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang