Side Story Terspesial - Pertemuan Pertama Felix dan Cattie Semasa Kecil

8.5K 1K 314
                                    

Halo~

Kaget gak tiba-tiba update dengan judul spesial ( ꈍᴗꈍ)?

Kayaknya gak ada yang kaget deh ಥ‿ಥ

Jadi ini... Cuplikan kecil salah satu bab spesial dalam versi cetak. Aku mau spill dikit. Hehehe.

Selamat membaca~

~~~

Dari kecil, Catterina sudah dimanjakan oleh Ayahnya. Terlahir sebagai putri satu-satunya dalam keluarga Duke Venelst, menjadikan Catterina mempunyai sifat yang keras kepala dan seenaknya.

Disebabkan oleh rasa bersalah yang besar, Duke pun melimpahkan segala kebutuhan material dan kasih sayang yang berlebihan pada anak kecil tersebut.

Apa pun yang Catterina inginkan, pasti sang Ayah akan mengabulkannya.

Catterina tumbuh menjadi gadis yang cantik dan anggun. Namun, terkenal manja dan seenaknya di kalangan publik.

Meski usianya baru memasuki dua belas tahun, sudah banyak pelamar yang mengirimkan proposal pertunangan padanya.

Semua itu ditolak oleh Catterina. Dia masih kecil dan masih ingin bersenang-senang menikmati hidup. Tidak terbesit dalam benaknya ingin membangun keluarga di usia muda.

Sampai suatu saat, ketika dia mengikuti Ayahnya ke acara perburuan rutin kekaisaran, seseorang mengubah persepsinya mengenai pernikahan muda.

Anak laki-laki itu memiliki senyuman semanis madu, surai yang sehitam bulu burung gagak, gigi kelinci yang lucu, dan iris merah darah yang menghipnotis.

Segera gadis kecil itu menghampiri anak laki-laki berambut hitam tersebut. Menelengkan kepalanya dan tersenyum lebar. "Hai?" sapa Catterina kecil dengan ceria.

Anak laki-laki itu menaikkan kedua alisnya. "Siapa kau?" tanyanya agak dingin.

"Aku Catterina. Mau berteman denganku, tidak?"

"Memangnya kau tidak mempunyai teman sampai berani mengajakku?""

Catterina mengerucutkan bibirnya. Tampak berpikir keras. Kenapa orang-orang selalu mengatakan ia tidak mempunyai teman?

Tentu saja Catterina mempunyai banyak teman. Semua pelayan di kediaman Venelst adalah temannya sekaligus bawahannya.

"Aku mempunyai teman, kok. Cattie tidak pernah kesepian. Banyak orang yang menuruti perintah Cattie. Mereka tidak berani menolaknya, walau mereka semua adalah orang dewasa," tutur gadis kecil itu lugu.

Anak laki-laki itu spontan mendengkus. "Putri manja seorang duke ternyata berteman dengan para pelayan, ya?"

Seketika Catterina membungkam. Dia memang tidak mempunyai teman sesama bangsawan.

Catterina masih ingat kejadian yang menimpanya. Dia didorong jatuh dari kuda poni oleh seorang anak bangsawan karena iri dengan kemampuan menunggang kuda Catterina.

"Ya, mungkin kau benar." Gadis itu membalas dengan tersenyum manis tanpa beban.

"Tapi tidak apa-apa. Berteman dengan para pelayan tidak buruk, kok. Daripada berteman dengan bocah bangsawan tengik, tukang iri dan penjilat," lanjutnya.

Anak laki-laki itu tertegun sejenak melihat senyuman gadis itu. Ekspresi jujur Catterina yang menyatakan kondisi yang dialaminya bukan masalah besar, asal orang-orang terdekatnya selalu berada di sisinya.

"Aku Felix, Putra Mahkota Kekaisaran Caldwell," ucap anak laki-laki itu memperkenalkan dirinya. "Kuakui kau berani sekali berbicara informal padaku. Apa kau tidak diajari mengenai ciri-ciri umum yang dimiliki keluarga kaisar, hm?"

Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang