Epilog Part Two

38.7K 5.2K 1.5K
                                    

Tanpa terasa waktu pun cepat berlalu, tahu-tahu sudah 18 tahun berlalu begitu saja. Sekarang sudah memasuki pemerintahannya yang ke-27 tahun sebagai Kaisar Caldwell. Felix memutuskan untuk mengangkat seorang putra dari pihak kerabat jauhnya yang masih mempunyai hubungan darah dengan keluarga kaisar.

Bahkan Felix sudah membuat wasiatnya yang sudah dicap dan disegel dalam penyimpanan rahasia yang hanya diketahui oleh ketiga orang kepercayaannya. Untuk berjaga-jaga apabila ada sesuatu buruk yang menimpanya.

Pada suatu malam, dalam mimpinya sosok anggun nan misterius mendatanginya atau lebih tepatnya membawa dia ke alam lain seperti yang pernah Viona datangi dulu. Sang Dewi ingin menawarkan sesuatu padanya tanpa timbal-balik karena pria itu sudah bekerja keras melindungi kekaisaran ini dengan baik.

"Felix Ardoplh De Caldwell, Kaisar Caldwell yang ke-23. Aku berterima kasih padamu karena sudah memimpin kekaisaran ini dengan baik dan tidak berubah menjadi seorang tirani. Aku tahu kau begitu depresi selama bertahun-tahun dan menangis tiap malam tanpa ada yang tahu. Namun, kau berhasil menyembunyikan kesedihanmu dengan baik di pagi hari. Menahan kesakitan karena kehilangan seseorang yang amat kau cintai, aku akan menebusnya," ujar Dewi Gaea tersenyum lembut pada Felix

"Apa yang mau Anda lakukan, Dewi? Apa saya sudah mati dalam tidur?" tanya Felix datar. Pria itu memakai baju tidur berwarna putih.

"Tidak. Kau masih hidup sampai saat ini. Namun, penawaranku mungkin akan membuatmu meninggalkan dunia ini. Apa kau mau menerimanya?"

Felix terkekeh pelan, "Tidak ada penyesalan yang lebih besar setelah kehilangan Ratu-ku sendiri."

"Aku tahu kau mencoba mengakhiri hidupmu dengan terus pergi ke medan perang. Namun, selalu mendapatkan kemenangan. Biarkan aku memberitahumu alasannya. Itu karena kalung yang terpasang di lehermu berisi permohonan tulus dari pemiliknya. Kalung itu akan menyembuhkanmu bila kau terluka. Istrimu merelakan keselamatan dia sendiri untukmu, jadi kalung tersebut tidak akan berfungsi lagi pada diri Catterina," jelas Dewi Gaea begitu panjang dan membuat Felix mematung berkedip tidak percaya.

"Kenapa dia melakukan itu? Katakan, penawaran apa yang Anda maksud?"

"Karena wanita itu sangat tulus mencintaimu. Penawaranku adalah menempatkan jiwamu ke dunia di mana istrimu berada. Kebetulan ada cangkang kosong yang pas untuk dirimu. Apakah kau mau?" tutur Dewi Gaea tersenyum penuh arti.

Felix langsung mengangguk antusias, "Iya! Tentu saja!"

"Tapi bagaimana saya bisa menemuinya?" lanjut pria itu sendu.

"Kabar baiknya kalung tersebut dapat mengenali jiwa pemiliknya di mana pun dia berada. Gunakanlah kalung ini untuk mencari Lady Viona, jiwa istrimu yang asli. Nah, aku akan mengabulkan permintaanmu itu," ucap sang Dewi dengan meniup serbuk bercahaya ke pria itu.

Seketika Felix merasa tubuhnya menjadi ringan seperti bulu dan mendadak cahaya putih berkecepatan tinggi menghantamnya membuat dia harus menutup mata dengan erat.

Jiwanya telah berpindah dunia yang berarti dirinya yang sekarang telah meninggal dengan tenang dalam tidurnya. Kaisar Felix yang agung meninggal di usia 44 tahun dengan damai.

~~~

Pip pip pip~

Bunyi alat penunjang hidup dan suara hembusan nafas dengan selang oksigen terdengar di kamar yang sunyi ini. Kamarnya begitu mewah dan luas dengan hanya berisikan seorang pria dewasa terbaring di atas kasur dan seorang laki-laki tertidur dengan posisi duduk di sofa.

Perlahan jari pria dewasa itu bergerak, begitu juga dengan matanya yang dipaksa untuk terbuka. Begitu membuka mata, pandangannya masih buram dan berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang