Bab 25 - Merasa Aneh

37.2K 5.4K 712
                                    

Aku menatap bunga daisy yang terpajang cantik dalam vas keramik warna putih, sangat senada dengan kelopaknya yang sama-sama berwarna putih.

"Kenapa pria itu tiba-tiba memberikan aku bunga sebagai hadiah ulang tahun, heh?" Gumamku sendiri yang tengah kebingungan sejak kemarin siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa pria itu tiba-tiba memberikan aku bunga sebagai hadiah ulang tahun, heh?" Gumamku sendiri yang tengah kebingungan sejak kemarin siang. Perilaku aneh pria itu benar-benar membuatku tidak bisa tidur dan terus kepikiran sampai detik ini.

Saat ini aku sedang berada di balkon kamarku, sedang duduk dengan bertopang dagu memperhatikan bunga itu selama setengah jam lebih. Dengan pikiran campur aduk berusaha menemukan jawaban.

"Kenapa? Kenapa? Arghhh! Ini membingungkan."

Emily yang melihat majikan dari tadi ngomong sendiri menjadi khawatir dan memandangi Marienne dengan muka cemas akan majikannya.

"Yang Mulia, haruskah saya memanggil dokter?" tanyanya yang seketika membuatku menoleh padanya.

"Dokter? Buat siapa? Siapa yang sakit?" tanyaku dengan raut wajah bingung.

"Tentu saja Anda, Yang Mulia." Jawab Marienne dengan datar dan jujur.

Ah, buat aku. Eh tunggu, kenapa aku perlu dokter heh?

"Memangnya aku kenapa? Aku tidak sakit tuh," ucapku memandangi mereka berdua dengan kebingungan.

"Benarkah? Tapi dari tadi Anda berbicara sendiri dan melamun beberapa menit sekali. Anda benar-benar tidak memerlukan dokter?" ujar Emily yang sontak membuatku melemparkan death glare.

"Aku baik-baik saja!" ketusku. Dikira aku ini gila apa? Aku juga tidak mempunyai gangguan kepribadian ganda!

Rasanya aku ingin menjernihkan pikiranku sebentar, emm.. cuaca hari ini lumayan bagus.

"Aku ingin jalan-jalan sebentar. Tapi tolong jangan mengikutiku! Aku ingin sendirian," pintaku yang lalu bangkit berdiri dari kursi dan berjalan melewati mereka berdua.

"Baik, Yang Mulia."

~~~

Taman Umum Istana

Sinar matahari yang cerah, angin musim gugur yang bertiup sejuk, dan kicauan burung yang terdengar begitu merdu berpadu menjadi satu keharmonisan. Ditambah lagi dengan pemandangan bunga aster yang sedang bermekaran indahnya dan kupu-kupu yang menari di atasnya. Benar-benar pemandangan langka yang belum pernah kurasakan seumur hidup ini!

 Benar-benar pemandangan langka yang belum pernah kurasakan seumur hidup ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaisar, Tolong Abaikan Saya! [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang