2. Malam

23.7K 2.4K 367
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Huwah! Tasya membuka mulutnya lebar-lebar untuk menguap. Dia meregangkan tubuhnya setelah duduk berjam-jam di kursi belajar.

"Capek, ya, Tasya?" tanya Mina seraya menatap wajah Tasya yang terlihat kelelahan.

Tasya menatap Mina seraya mengangkat satu alisnya. "Lumayan. Kamu nggak capek berdiri terus selama berjam-jam di sini?"

Mina sontak mengerucutkan bibirnya ke depan. "Aku, kan, hantu. Berdiri selama berjam-jam adalah keahlianku. Bahkan aku bisa terbang, jadi tidak perlu capek-capek berlari dari rumah ke sekolah."

Tasya menyipitkan matanya, tidak suka dengan apa yang diucapkan Mina tadi. "Kamu nyindir aku, ya? Ish, setidaknya aku masih hidup." Mina kembali mengerucutkan bibirnya ke depan dan menampakkan raut sedihnya.

"Eh, Mi-Mina. Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaanmu. Jangan marah padaku, Mina. Jangan pergi lagi seperti waktu itu. Aku minta maaf." Tasya menempelkan kedua tangannya dan meletakkannya di depan dada. Raut wajahnya terlihat sangat bersalah dan penuh dengan penyesalan.

"Tidak apa-apa, Tasya, yang kamu katakan itu tidak salah, kok. Aku tidak marah, hanya sedikit merasa kesal saja. Tapi, kamu tidak usah khawatir. Aku sudah memaafkanmu dan tidak akan pergi lagi. Aku berjanji," ucap Mina seraya mengangkat jari kelingkingnya ke udara.

Seketika mata Tasya berubah menjadi berkaca-kaca setelah mendengar ucapan Mina tadi. "Jangan pergi lagi, aku tidak mau kamu hilang seperti dulu. Aku tidak mau," ucap Tasya begitu lirih dan sangat ketakutan.

Iya, Mina memang pernah tiba-tiba menghilang beberapa hari hingga membuat Tasya stres. Tasya sudah mencari-cari Mina di manapun, tetapi dia tetap tidak bisa menemukannya.

Tasya menangis sesenggukan saat itu. Membuat ibunya bingung kenapa Tasya jadi sering mengurung diri di kamar dan menangis terus. Selera makan Tasya menghilang, hingga akhirnya dia jatuh sakit untuk beberapa hari.

Sampai akhirnya, beberapa hari kemudian Mina muncul kembali. Tasya menangis hebat saat tahu Mina kembali muncul di kehidupannya. Dia sangat merindukan teman baiknya itu. Mereka sudah sangat menyayangi satu sama lain. Mereka sama-sama tidak ingin kehilangan.

Keduanya bertemu semenjak Tasya berusia dua belas tahun dan saat itu pula usia Mina juga dua belas tahun. Sekarang, usia Tasya sudah tujuh belas tahun. Itu berarti mereka sudah bersama-sama selama lima tahun. Oleh karena itu, ikatan batin mereka cukup kuat meskipun sudah berbeda alam.

"Aku tidak akan pergi, karena aku tidak ingin melihatmu sakit lagi. Seharusnya aku yang minta maaf. Maafin Mina, ya, Tasya.” Mina merasa bersalah seraya memainkan jarinya dan menunggu Tasya menjawab. "Kamu jangan nangis, nanti aku juga ikutan nangis."

Tasya segera menghapus air matanya yang tiba-tiba saja mengalir, lalu dia berusaha menampakkan kembali senyumnya.

"Mina, aku lapar. Aku akan keluar sebentar untuk membeli nasi goreng di depan. Kamu mau ikut?" tanya Tasya seraya tersenyum kembali.

Indigo vs Psikopat 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang