6. Mereka di sini

18.7K 2K 240
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Elang melempar tasnya ke atas kasur, lalu membanting tubuhnya ke atas kasur juga. Elang menghela napas lelah. Dia tidak akan mengira jika kejadiannya akan menjadi seperti tadi.

"... lihatlah mereka, mereka semua adalah korban yang kamu bunuh secara keji. Mereka selalu berada di belakangmu dan mengikutimu ke manapun kamu pergi. Lihatlah ke belakangmu!"

"Mereka semua adalah korbanmu yang tidak terima ketika kamu membunuhnya. Mereka memiliki dendam yang besar terhadapmu! Mereka menginginkan peradilan darimu!"

Ucapan Tasya kembali terdengar di telinganya. Elang meraupkan tangan ke wajahnya dengan kasar. Elang dibuat bingung sekarang. Mana yang benar? Dirinya atau Tasya?

"Argh! Kenapa saya jadi berpikir seperti ini, sih?! Tidak ada gunanya!" Elang meremas rambutnya dengan keras.

Elang menghela napas pelan dan mulai merenung lagi. Dia melihat ke arah jam dinding kamarnya, sudah pukul 16.45 sore. Elang bangkit dari posisinya, mengambil peralatan mandi dan segera bergegas ke kamar mandi pribadinya.

Elang berhenti di depan cermin besar kamar mandi. Dia menatap dirinya sendiri dengan wajah datar. "Perempuan itu bilang mereka semua selalu ada di belakang saya dan mengikuti saya. Apa mereka juga mengikuti saya jika saya mandi? Apa mereka ada di sini?" tanya Elang bermonolog sendiri.

Elang menggelengkan kepalanya cepat dan terkekeh pelan. "Apa yang saya pikirkan sekarang? Apakah saya percaya begitu saja padanya? Memangnya dia siapa? Memangnya dia bisa melihat hantu? Haha, tidak ada hantu di dunia ini. Yang di rooftop tadi hanya halusinasi karena saya sedikit kelelahan. Iya, itu berarti, mereka tidak ada di sini."

Elang menyeringai di depan cermin dan membasuh wajahnya dengan air dari keran wastafel. "A-apa?!" Elang seketika terkejut, bahkan sampai melangkah mundur karena saking terkejutnya.

Deru napas Elang mulai terdengar. Bahunya terlihat naik-turun. Jantungnya berdetak begitu kencang. Elang menatap tulisan merah di cermin.

‘KAMI ADA DI SINI!’

Elang membacanya dengan penuh rasa takut. Dia melihat ke kanan dan ke kiri, tidak ada orang lain selain dirinya di dalam kamar mandi. Apakah mereka benar-benar ada? Elang menggeleng tidak percaya, dia masih tidak bisa percaya begitu saja hanya dengan sebuah tulisan.

Tubuh Elang bergetar hebat. Dia terus saja menatap ke arah cermin dan membaca tulisan itu berulang-ulang. "Aaa!"

Wajah menyeramkan dari sosok perempuan muncul begitu saja dari cermin besar di hadapannya. Dia sontak berlari cepat untuk segera keluar dari kamar mandi dan kamarnya.

Napas Elang tersengal-sengal karena habis berlari tadi. "Mereka ... ada di sini."

Elang mendengar suara langkah kaki yang sedang mendekat ke arahnya. Keringat dingin mulai bercucuran dari keningnya. Elang memutar tubuhnya untuk menatap sekitar ruangan yang sedang dia pijak sekarang. Tidak ada orang, hanya dia sendiri di sini. Namun, suara langkah kaki itu semakin dekat dan .... "Argh!"

Indigo vs Psikopat 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang