15. Cukup!

10.6K 1.2K 13
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

"Kamu sudah sadar?" Sayup-sayup suara seseorang terdengar di telinga Tasya.

Tasya memijat keningnya yang masih terasa pusing. Dia mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok perempuan yang menatapnya cemas. Tasya mencoba untuk mengubah posisinya menjadi duduk.

"Kamu mau bangun? Pelan-pelan saja, biar aku bantu," ucap perempuan itu lagi seraya membantu Tasya untuk bangun. "Bagaimana kondisi kamu sekarang? Masih pusing?"

Tasya mengangguk lemah. "Sedikit."

"Kamu sudah makan?" tanyanya. Tasya pun menggeleng. "Begitu, ya? Yasudah, kalau begitu tunggu di sini sebentar, aku belikan makanan dulu."

Perempuan yang ‘tak lain adalah penjaga UKS tadi pun bergegas keluar dan menuju ke kantin.

Tring!
Ponsel Tasya berbunyi, menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Tasya pun mengambil ponselnya dari dalam tas yang berada di sampingnya. Dia membuka pesan tadi dan membacanya.

Elang :
[Kamu di mana? Temui saya di rooftop saat jam istirahat nanti. Ada hal yang ingin saya bicarakan. Saya tunggu!]

Tasya memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas tanpa berniat sedikit pun untuk membalas pesan Elang. Wajah Tasya kembali berubah menjadi murung dan menunduk dalam.

"Aku kembali," ujar penjaga UKS seraya menutup pintu. "Ini, aku udah bawakan nasi—eh, kamu kenapa? Nangis?"

Mendengar itu, Tasya sontak menghapus jejak air matanya dan menatap penjaga UKS itu seraya tersenyum. "Tidak, kok, tadi tidak sengaja mataku kecolok."

"Kamu yakin?" Tasya mengangguk tanpa ragu. "Syukur kalau begitu. Oh, iya, aku udah bawain nasi buat kamu. Dimakan, ya."

Tasya menerima plastik hitam yang penjaga UKS berikan untuknya. "Terima kasih, emh ....”

"Panggil saja aku mbak Eka," ucap penjaga UKS memperkenalkan dirinya. "Aku penjaga UKS di sini, sekaligus alumni eskul PMR. Salam kenal."

Wajah Tasya berubah menjadi sedikit terkejut. Namun, tidak lama setelah itu, dia kembali tersenyum. Tasya mengangguk. "Aku Tasya dari kelas sebelas. Salam kenal, Mbak."

Penjaga UKS yang bernama Eka itu pun mengangguk dan tersenyum. "Yasudah, kamu makan, ya." Tasya lagi-lagi mengangguk dan mulai memakan nasi bungkus yang Eka berikan untuknya.

"Kalau Mbak boleh tau, kenapa kamu bisa terlambat ke sekolah?"

"Aku terlambat bangun, Mbak. Semalam susah tidur, dan paginya aku tidak sarapan dulu," jawab Tasya masih dengan senyumannya.

Indigo vs Psikopat 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang