17. Elang bodoh!

9.8K 1.1K 12
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

"Tapi ... dia melakukannya lagi."

Terkejut? Tentu saja. Mata Tasya terbuka lebar. Dia menelan ludahnya sendiri dengan tidak tenang. Pikirannya berkecamuk entah ke mana.

"Tapi, Mina, aku sudah tidak peduli lagi! Kamu mengerti, 'kan?!"

Jujur saja, ada sedikit rasa kekhawatiran dari raut wajah Mina, begitupun juga dengan Tasya. Dia merasa benar-benar bingung dengan apa yang seharusnya dia lakukan sekarang. Pikirannya telah buntu, benar-benar buntu.

Tasya menghela napas berat dan menatap wajah Mina dengan tatapan sendu. "Mina, jujur saja aku merasa khawatir dengannya. Namun, aku benar-benar bingung dengan diriku sendiri. Aku sendiri yang memilih untuk menjauhi Elang dan sekarang aku juga merasa harus bisa menghentikan dia. Aku bingung Mina, aku benar-benar bingung."

"Percayalah Tasya, aku juga tidak tau harus berbuat apa. Aku—"

"Tolong ...," rintih sosok arwah datang tiba-tiba dan memotong ucapan Mina. Mendengar rintihan itu, sontak Tasya dan Mina mendelik ke asal suara. "Tolong."

"Ibu ... Ibu Resti?!" Ya, sosok arwah itu adalah Resti—mamanya Elang. Melihat kehadiran sosok Resti dengan wajah sedihnya, sontak Tasya pun bangun dari duduknya dan menatap sosok Resti itu dengan khawatir.

"Tolong Ibu," pintanya lagi.

Tasya yang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Resti itu pun hanya bisa menatap Resti dengan bingung. Tasya berjalan pelan mendekati sosok Resti. "Bu, apa ada yang ingin Ibu sampaikan sama Tasya? Katakan, Bu, Tasya tidak mengerti."

"Tasya," panggilnya. Tasya pun sontak mengangguk. "Tolong Ibu! Tolong Ibu hentikan Elang. Elang melakukannya lagi, Ibu minta tolong sama kamu untuk menghentikan dia. Cuma kamu yang bisa hentikan Elang, Tasya. Tolong Ibu, jangan jauhi Elang lagi, Tasya. Ibu mohon ...."

Mendengar ucapan Resti tadi membuat Tasya diam seketika. Jangan jauhi Elang lagi? Apakah Tasya bisa? Sebenarnya juga dia ingin. Namun, ada suatu hal entah apa yang berusaha untuk terus menahannya.

"Ibu tau, kamu masih kesal dengannya, tapi Tasya, sebenarnya bukan Elang yang salah. Ibu yang salah. Ibu yang sudah melibatkan kamu dengan arwah jahat itu. Ibu minta maaf, benar-benar minta maaf. Ibu mohon ubah Elang jadi seorang remaja yang normal. Ibu janji akan melindungi kalian dari sosok jahat itu. Ibu mohon, Tasya!"

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Resti, Tasya mencoba untuk berpikir lagi. Dia memejamkan matanya dan menarik napasnya dalam-dalam untuk menenangkan pikirannya.

"Baiklah, Bu, aku akan bantu Ibu." Mendengar itu, sosok Resti pun menampakkan senyuman manisnya dan menatap Tasya penuh binar. "Tapi, aku tidak bisa berjanji kalau aku akan bisa membuat Elang berubah. Meskipun begitu, aku akan tetap berusaha sebisaku."

Indigo vs Psikopat 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang