10. Berhati-hatilah!

14.6K 1.6K 48
                                    

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Jam istiharat telah datang, seperti biasanya, Jam istiharat telah datang, seperti biasanya, semua siswa dan siswi bergegas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan. Begitupun juga dengan Tasya dan Hana. Mereka pergi ke kantin dan sudah memesan makanan kesukaan mereka.

"Tasya," panggil Hana. Tasya sontak menatap Hana dengan tatapan bertanya. "Apa kamu punya hubungan spesial dengan kak Elang?"

"Uhuk-uhuk!" Tasya terbatuk-batuk karena terkejut ketika mendapatkan pertanyaan dari Hana. Tasya mengambil minumannya dan meminumnya dengan cepat. Dia menghela napas berat dan menatap Hana. "Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Habisnya ... waktu itu aku melihat kamu dan kak Elang mengobrol berdua di sini, 'kan? Jadi, aku pikir kamu ada hubungan spesial dengan kak Elang." Hana menampilkan cengiran khasnya dan menggaruk tengkuknya malu.

"Huft, tidak ada apa-apa, kok. Dia melakukan seperti itu hanya untuk membuat para perempuan di sini cemburu dan sialnya malah aku yang dipilih buat jadi korban," ucap Tasya berbohong seraya menampilkan raut kesalnya.

Hana menatap Tasya penuh selidik. "Benarkah?"

Tasya mengangguk cepat. "Memangnya kenapa? Kamu cemburu, ya? Kamu suka sama dia?"

"Hah?! Tentu saja tidak. Aku tau dia tampan, tapi tatapan matanya yang tajam dan sifatnya yang dingin itu mengalahkan arti ketampanannya menurutku. Udah, deh, kayak gak ada laki-laki tampan selain dia lagi aja." Hana menyeruput minumannya. Tasya pun terkekeh kecil karena jawaban dari Hana tadi.

"Elang memang tampan, tapi dia pembunuh. Aku tidak suka padanya," batin Tasya.

"Benarkah kamu tidak suka padanya? Kenapa aku tidak yakin, ya? Haha," sahut Mina seraya terkekeh kecil di akhir kalimatnya.

Tasya hanya mendengkus kesal tanpa membalas ucapan Mina tadi. Kalau Tasya membalasnya, bisa-bisa dia disebut gila oleh orang-orang karena bicara sendiri.

Tring!

Suara notifikasi dari ponsel Tasya terdengar. Tasya pun menghentikan aksi makannya sebentar dan mengambil ponselnya dari saku baju seragamnya. Kening Tasya berkerut dibarengi dengan tatapan bingungnya.

"Siapa?" tanya Hana mulai penasaran ketika melihat ekspresi bingung Tasya.

"Aku juga tidak tau, nomornya tidak terdaftar di kontakku," jawab Tasya.

"SMS, ya? Lihat saja dulu isi pesannya. Siapa tau itu orang yang kamu kenal. Kita tidak akan tau kalau tidak buka pesannya, 'kan?"

Tasya mengangguk. Benar juga apa yang dikatakan Hana tadi. Tasya pun segera membuka pesan tadi dan membacanya. Mata Tasya membulat ketika membacanya.

08********** :
[Cepat ke rooftop sekarang. Ada hal yang ingin saya bicarakan denganmu. Ini sangat penting. Oh, iya, saya Elang. Saya tunggu kamu di rooftop. Waktumu 5 menit dari sekarang. Jika kamu telat, akan ada konsekuensi dari saya yang harus kamu dapat. Jadi, cepatlah!]

Indigo vs Psikopat 🔞 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang