¤¤¤
"Hei, sedang apa kamu di sini?!"
Suara itu membuat Tasya terkejut, dia menoleh ke sumber suara secara spontan dengan raut terkejutnya. Tasya mendengkus kesal ketika melihat pemilik suara itu. "Kamu mengagetkanku, Elang!"
"Sedang apa kamu di sini?" tanyanya lagi tanpa mengindahkan omongan Tasya. "Seharusnya kamu tidak masuk ke sembarang tempat."
"Aku hanya ingin melihat dan membersihkan kamar ini. Memangnya kenapa? Apakah ada sesuatu yang berharga di kamar ini?" Tasya menatap wajah Elang dengan penuh tanya. "Sungguh, aku tidak ada niat jahat sedikit pun."
"Keluar!" usir Elang dengan dingin. Tasya yang melihat ekspresi dingin Elang pun hanya bisa mengangguk patuh dan keluar dari kamar tersebut.
Tasya melihat Elang menutup dan mengunci kamar itu. Namun, sebelum pintu itu benar-benar tertutup, pandangannya bertemu dengan mata sosok pria di dalam. Sontak dia menutup matanya dengan cepat, menolak untuk melihat masa lalu dari sosok pria tersebut. Terlambat, bayangan itu mulai bermunculan.
Lagi-lagi dia mendapatkan kiriman dari sesosok berupa kepingan masa lalu. Tasya tetap berusaha menolak, tetapi tidak bisa. Suara rintihan mulai keluar dari mulut Tasya, Elang yang mendengar itu sontak menatap Tasya dengan bingung.
"Hei, kamu bercanda? Saya tidak suka cara bercandamu," ujarnya. Rintihan Tasya semakin terdengar memilukan.
"Astaghfirullah, Nak Tasya!" Ibu Hasna yang melihat itu dengan cepat menghampiri Tasya dan memapahnya untuk duduk di sofa. "Maaf, Nak Elang, tolong jaga Nak Tasya dulu, ya, Ibu mau ambil minum." Meski ragu, Elang tetap mengangguk bingung dan menghampiri Tasya tanpa tahu harus berbuat apa.
Dalam kepingan-kepingan memori itu, Tasya melihat begitu banyak darah. Suara ribut terdengar begitu nyaring di telinganya. Ada tiga sosok, ah tidak, melainkan empat sosok. Dua orang pria, satu wanita, dan satu anak kecil, siapa mereka? Tasya tidak bisa melihatnya dengan jelas, gambarannya begitu buram.
Seperti terjadi pertengkaran, wanita itu berjalan mendekat ke arah sosok pria dengan suatu benda di tangannya dan Tasya dibuat terkejut setelahnya. Benda itu terlihat menusuk perut sosok pria, membuat anak kecil itu sontak berteriak ketakutan.
Dalam penglihatannya, sosok pria itu perlahan mulai nampak jelas dengan dibarengi darah yang keluar dari tubuhnya. Lagi-lagi Tasya dibuat terkejut, sosok pria itu adalah ... sosok pria yang sama seperti yang berada di kamar tadi.
"Arrgghh!" Jeritan Tasya membuat kesadarannya kembali. Melihat Tasya yang ngos-ngosan, Ibu Hasna yang sedari tadi menjaga langsung memberikannya minum. Tasya hanya menurut saja dan meminum air putih yang diberikan padanya. "Terima kasih, Bu."
"Sebenarnya kamu kenapa? Sakit?"
"Kalau sudah tau sedang tidak enak badan, seharusnya kamu tidak ke sini. Dasar keras kepala," sahut Elang. Tasya ingin menjawab pertanyaan Ibu Hasna, tetapi Elang mendahuluinya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo vs Psikopat 🔞 ✔
HorrorHoror - Thriller Bagaimana jika seorang indigo bertemu dengan psikopat? Dan bagaimana jika psikopat bertemu dengan indigo? Seperti inilah kisahnya, gadis cantik bernama Anastasya Nugraha yang memiliki kemampuan melihat mereka yang 'tak terlihat. Ti...