Keenam- One more person

2.1K 341 58
                                    

Mau nya gak update tapi karena malam ini lumayan sehat aku ngetik aja deh.

Btw kalau lagi datang bulan siapa yang perutnya sakit atau kram gitu? Tunjukkan jari telunjuk mu nak~..


🤸🧘🤸

 
"Mau sampai kapan kau berdiri disitu, father?" Aku bertanya pada ayah batis ku itu,

Jadi begini, setelah aku mengatakan akan menginap disini sampai Piala Dunia Quidditch father menolak langsung, tentu saja aku membujuk nya karena susah aku beralih ke Lupin dulu dan untung dia mau asal dengan satu syarat sih tak masalah aku masih bisa menyanggupinya.

(Gini deh kalau Lucius manggilnya Father , sementara Snape manggilnya ayah)


Ayah menatap ku datar, "aku tidak mau masuk rumah itu, lebih baik di rumah ku (name)"

"Aku tidak masalah kau tidak masuk Severus, lagipula bukan aku yang mengundang mu. Ini rencana anak batis mu sendiri" aku menoleh melihat kebelakang dimana Lupin berkata dengan nada kalem tapi senyum seolah olah terpaksa dan kesal menjadi satu.

Aku menahan tawa ku melihat ekspresi nya begitu, dia menyelonong pergi sebelum itu mengedipkan mata ke aku baru pergi. Aku menggeleng kepala saja aku mulai memaklumi sikap nya yang baru itu.

Aku kembali melihat ayah.

"Ayah ayo masuk, aku sudah merencanakan tinggal disini agar merasakan gimana pergi bersama kalian berdua" aku membujuk nya lagi,

"Kau niat membujuk ku tidak? Bagaimana bisa seorang anak membujuk ayah nya dengan jarak jauh begini?" Dia menyindir ku, oke.

Aku menyengir ke dia dengan gerakan cepat menghampiri nya. Memang benar sih aku dari tadi membujuk nya di depan pintu sementara dia tetap di posisi semula menjauhi rumah Lupin.

"Ya habis ngapain ayah jauh disini?, Ayo masuk aku mau mencicipi masakan Lupin" aku menggeret lengan agar ikut jalan.

"Kenapa harus disini? Kita bisa berangkat dari rumah ayah, (name)"

"Iya harus disini! Kan kalian single tuh kasihan aku lihat kalian cuma di rumah aja yaudah aku buat rencana ini agar kalian merasakan moment kebersamaan yang bahagia"

"Tidak bahagia, tapi suram" celetuk ayah datar, aku melihat kearah nya.

"Ah! Ayo lah ayah, masuk aja aku tahu ayah belum sarapan pagi kan? Udah ayo ikut sarapan Lupin"

Aku tahu ayah belum sarapan pagi dan seperti Lupin sudah memulai masak sarapan, disini bau masakan sudah tercium.

Kruyukk~

"Pfft--" aku menahan mulut ku untuk tidak tertawa, aku melihat ayah yang menggerutu kesal terlihat di bibirnya seperti berbicara namun tidak ada suara nya.

"Udah gak usah gengsi ayah, ayo masuk. Lupin tidak akan membunuh mu dengan meracunimu, aku jamin" aku melihat berbinar binar, dia terlihat menghelai nafas dan mengangguk dengan semangat aku menarik nya masuk rumah.

"LUPIN! AKU MAU IKUT MASAK!"


****

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang