Part 38- (Name)

1.4K 237 49
                                    


Author pov

"Anak anda sudah keterlaluan Mrs. Malfoy, dia bahkan berani mengucapkan mantra tak termaafkan di dalam sekolah!"

"Aku rasa (name) miliki alasan kenapa menjatuhkan mantra itu pada mudblood itu"

"Apapun alasannya itu tidak akan mempan, sesuai ketentuan kementrian ia harus dijatuhi hukuman menginap di Azkaban karena mengucapkan salah satu mantra tak termaafkan!"

"Tunggu, aku cukup keberatan walau memang (name) mengucapkan mantra itu tidakan kasihan anak segini masuk azkaban?"

"Severus aku tahu dia anak batis mu tapi dia melampai batasnya"

"Tetap saja, saya keberatan. Professor Dumbledore saya benar benar keberatan tentang keputusan memasukan (name) kw azkaban"

"Kenapa kalian ribut? Biarkan Dumbledore yang menentukan nya"

(Name) hanya duduk santai melihat di depan dimana mereka- Professor McGonagall, Professor Snape, Lucius, moody palsu. Sedang berunding masalah dia mengucapkan salah satu mantra tak termaafkan.

Sebenernya (name) tidak masalah ke azkaban ia tidak menyesal mengucapkan mantra itu untuk teman Cedric tadi, dia puas menunjukkan kalau tidak boleh ada yang menyakiti harry nya. Tapi dia juga cemas kalau dia di pergikan ke azkaban dalam waktu lama sesuai hukum nya, apa yang akan terjadi dengan harry nantinya saat kilasan masa depan itu benar benar terjadi?.

(Name) tahu harry pasti bisa menang dari Voldemort atau bisa mengalahkan nya... namun tetap saja dia cemas berlebihan.

(Name) harus mendapatkan dukungan dari ayah batis dan father nya supaya tidak diberikan ke Azkaban.

"Lagipula aku juga tidak mau LDR-an dengan harry. Ya kali, LDR dari Azkaban sama Hogwarts gak elit banget" gumam (name) membayangkan dia di Azkaban dan harry masih di Hogwarts.

Membayangkan saja mengerikan apalagi sampai harry oleng ke gadis lain itu tambah buruk!, dia harus tetap di Hogwarts!!.

"Tapi menurutku juga sudah keterlaluan, murid tingkat empat bisa bisa nya mengucapkan mantra tak termaafkan di area Hogwarts ditambah banyak murid lainnya disana. Aku takut murid murid baru akan menirunya" Suara moody palsu terdengar di telinga (name).

(Name) langsung mendongak menatap depan dimana ia menatap tajam ke moody, dia tidak takut lagi dengan moody malah perasaan nya saat melihat moody rasanya ingin mematrai nya dengan mantra kematian dalam sekejap.

Moody palsu itu tersenyum miring ke (name) membuat (name) meremas jubahnya kesal. Dia kesal tidak bisa melakukan apa apa untuk mengungkap moody palsu itu! Dan rencananya.

"Aku juga berpikiran demikian, pasti banyak anak yang bergosip tentang hal ini" Saut Dumbledore tengah berpikir.

Dumbledore menatap (name) yang menatap nya. (Name) tersenyum tipis ke Dumbledore membuat Dumbledore menghela nafas.

"Aku tetap tidak setuju kalau putri ku masuk azkaban!" Seru Lucius dingin.

(Name) mengangguk setuju dengan Lucius, yah..... walau Lucius banyak menjengkelkan nya dan membuatnya benci kedua orang tuanya sendiri tapi ini kesempatan bagus untuk nya. Dia butuh dukungan ayah kandung nya.

"Dumbledore anda yakin membiarkan nya? Ini aka-"

"(Name) berikan alasan kenapa kamu memakai mantra tersebut ke murid hufflepuff tadi?" Potong Dumbledore.

(Name) yang diberikan membuka suara langsung tersenyum. "Alasan saya karena saya tidak suka ada yang mengejek saya hingga melewati batasnya" tentu saja (name) berbohong.

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang