Precious Soul [Harryxyou]- END

Part 21- tiba tiba

Kurang satu  hari lagi Dua sekolah sihir akan tiba besok paginya.

Masalah kemarin, Granger tanpa bicara langsung pergi diikuti Weasley yang pamit lalu menyusul Granger. Harry menemaniku sehari kemarin di hospital wings karena sangat sepi, dan sekarang aku sedang di Aula Besar untuk sarapan pagi bersama semua murid.

Aku melihat semua anak anak terlihat antusias mendengarkan dua sekolah sihir akan tiba besok, aku hanya diam saja sibuk dengan sarapan ku.

"Aku dengar gadis gadis sekolah sihir Beauxbatons rata rata cantik cantik dan keturunan veela" oceh Anthony membuka percakapan kelompok kecil kami.

"Tidak semua Keturunan veela, Anthony tapi masalah cantik memang mereka sangat cantik sih" timpal Terry.

"Aku ingin berkenalan dengan salah satu dari mereka, siapa tahu aku bisa punya pacar"

"Kau mau punya pacar perbaikan sifat genit mu itu Anthony. Para gadis gadis Beauxbatons memiliki selera tinggi" balas ku sambil menusuk daging menatap Anthony menyengir.

"Cih... Aku juga tampan ya, jangan lupa juga aku pintar"

"Walau nomer tiga dibawah mu dan Terry sih" aku hanya melihat nya sombong, sementara Terry menepuk nepuk bahunya. "Syukur lah kapasitas otak mu, masih beruntung kau urut dibawah ku dibandingkan urut dibawah seluruh murid Hogwarts?"

"Ogah, yaampun! Demi Merlin jangan sampai deh"

Aku tertawa kecil mendengar Anthony menjedug jedug kan kepala nya di meja.

"(Name)?"

"Ya?" Aku menoleh kebelakang, ternyata draco.

"Ad–" "ayo ikut" draco langsung menarik ku membuat aku hampir jatuh, aku melambaikan tangan ke tiga sahabat ku dan mencoba menyamai langkah draco.

"Ada apa sih draco?"

"Jangan tanya, kau akan tahu nanti nya" aku memilih diam mengikuti nya.

Aku bingung kenapa draco mengajak ku ke kantor Dumbledore?.

"Itu mereka"

Aku langsung melihat mother yang menoleh ke arah kami, dia buru buru mendekati aku dan draco. Ada apa ini? Kenapa father dan mother disini?,

Bahkan Ayah juga disini.

"Ada apa ini?" Aku menyuarakan suara ku bertanya dengan situasi disini.

"(Name) dengarkan mother, kemasin barang barang mu. Kita pulang" aku mengerutkan kening, mother berbicara begitu dengan raut wajah yang terlihat cemas sekali.

"Pulang? Ada acara apa?" Tanya ku lagi, aku masih tidak paham kenapa mereka tiba tiba begini menyuruh ku mengemasi barang barang dan mengajak pulang.