Kedelapan-

2.3K 386 140
                                    

Kalian kalau ngancem gak main main wkwkwk...


🙂🙂🙂

— ATTENTION! THIS IS VERY IMPORTANT. THIS CHAPTER IS VERY LONG AND CONTAINS ROMANTIC EXCESSION!
..
SO PLEASE PREPARE YOURSELF EACH , ESPECIALLY THE HEART! —

. Sekian .


"Apa yang kau tunggu kenapa masih disana? Cepat kesini" aku menghelai nafas dan berjalan kearah nya dengan malas.

Sesampainya di depan dia menatap ku tetap sama yaitu tajam.

"Kau punya mulut kan? Bisa kan menjawab pertanyaan father mu ini?"

"Bisa" aku membalas nya dengan cepat, aku menatapnya.

"Aku tidak memberitahu father dan mother karena lupa tap–"

"Bisa bisa nya kau lupa dengan father dan mother mu sendiri, (name)?" Ucapan ku di potong langsung oleh father, dia menatap ku lebih tajam.

"Father dan mother saja juga melupakan ku apa salahnya gantian aku sekarang?" Aku membalas ucapan nya dengan nada kesal,

"(Name)?!"

Lihat dia terlihat tidak terima dengan ucapan ku barusan, aku meremas rok ku dan melihat nya dengan tegar. "Jangan salahkan aku, anda dan mother selalu pergi setiap hari tanpa memberitahu ku dan draco. Anda pikir saja bagaimana saya bisa memberitahu anda kemana saya akan pergi? Dan... Saya pikir itu tidak penting untuk kalian" tuh kan bahasa formal ku keluar semua.

"Lagian kalian sudah lama tidak peduli dengan saya, jadi terserah saya kalau mau pergi kemana" aku memberikan tatapan dingin sebelum aku ingin masuk ke dalam tenda.


"Kau ikut ayah dan draco lihat Piala Dunia Quidditch di barisan undangan kementerian"

Langkah ku terhenti saat mendengar kan itu.

Aku harus ikut mereka? Di barisan undangan kementerian sihir? Yang benar saja! Aku tidak bisa bertemu Harry nantinya!. Aku langsung menoleh ke belakang melihat father tidak setuju, "aku menolak!" Saut ku lantang.


Tidak tidak... Aku tidak mau ya sampai tidak ketemu Harry.

"Tidak bisa! Kau harus ikut aku dan draco berada!, Aku tahu kau beli tiket paling murah padahal itu tempat nya ada di atas sendiri. Cih.. apa kata orang orang nantinya tahu putri Lucius Malfoy berada di tempat murahan?" Cibir nya sangat sarkastis.


Oh dia hanya tidak mau kalau tahu putrinya duduk di tempat atas sendiri?, Oke aku bisa atasi itu.

"Father tidak perlu khawatir, aku bisa mengatasi nya. Percaya pada ku, kalau nanti malam tidak akan ada yang tahu kalau seorang (name) Malfoy ada ditempat barisan atas sendiri yang dijuluki barisan paling murahan" kata ku tenang, aku melirik kanan dimana Diggory melihat interaksi ku dengan father ku.

"Kecuali orang lain yang memberitahu kan" sambung ku.


Father melirik ke Diggory dimana Diggory hanya diam pura pura tidak tertarik dengan interaksi ku dan father. Padahal aku yakin ini sangat asyik kalau dilihat, seperti perdebatan.

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang