Part 32- Breng...

1.4K 258 32
                                    


"Perhatian! semua nya diharapkan duduk! Acara pemilihan akan segera dimulai"


Kenapa waktu cepat sekali?, sekarang aku ada di Aula Besar bersama Terry, Anthony dan Michael. Aku menatap cemas ke Piala Api yang akan mengeluarkan nama para pejuang nantinya, jujur saja aku juga cemas dengan harry jika dia mengalami guncang akibat dia terpilih kedalam Turnamen Triwizard tapi jujur saja aku masih lebih mencemaskan nyawa ku sekarang yang bertaruh di dalam piala api disana.

Deg!

Tatapan mata ku bertemu dengan moody palsu itu!, aku meremas rok ku menahan rasa takut dan cemas bersama melihat mata nya itu. Dia menyengir melihat ku lalu pura pura berjalan biasa ke tempat duduknya,

Cih tidak bisa dipercaya, santai sekali dia berjalan seperti tidak melakukan tindakan apapun pada salah satu murid nya yang masih dibawah umur.

Empat belas tahun termasuk dibawah umur kan?.

Aku terus memperhatikan moody palsu yang diam saja dengan santai sesekali berbicara dengan Dumbledore, kenapa Dumbledore bisa terbeda olehnya? Sebenernya dia siapa? aku hanya tahu dia pengikutnya yang setia juga seperti ayah mungkin lebih setia ayah tetapi dia melakukan ini juga termasuk agar bisa mendapatkan kepercayaan Voldemort kan? untuk diakui dia berguna bagi tuan jeleknya itu.


Aku terus memperhatikan nya sampai aku terkejut tiba tiba di melirik ku, aku melihat bibir nya bergerak seperti mengatakan sesuatu..

Your life won't be long.

"Sialan" aku menggigit bibir ku menahan rasa takut yang menyerang ku sekarang. Moody palsu itu tersenyum miring tipis ia melirik Piala Api lalu melirik ku seolah olah mengode hidup ku memang akan tamat jika benar benar terpilih masuk Turnamen Triwizard ini.

Lagi lagi aku meremas lebih kuat, demi apapun aku ak–

"(Name) kau baik baik saja? kenapa kau meremas rok mu sampai lusuh begini dan... tangan mu sangat dingin ada apa?" aku melihat tangan Terry mengenggam kedua tangan ku.

aku diam saja, Terry melihat ku bingung ia ikut melihat arah pandangan ku.

"Eh?" aku melihat nya bingung pasalnya Terry tiba tiba melemparkan jubah nya di kepala kun hingga pandangan ku gelap.

Saat aku ingin menyingkirkan jubah nya di kepala ku malah ditahan anak ini.

"Ter-"

"Kalau tidak nyaman di lirik nya, begini saja. Aku tidak suka sahabat ku merasa takut sampai dingin begini oleh guru sinting baru itu" aku diam sekali lagi, aku juga merasakan tangan Terry mengelus kepala punggung tangan ku pelan pelan.

Anak ini tahu cara menenangkan orang lain ternyata.

SADAR (NAME) HARRY PACARMU JANGAN TERSIPU MALU OLEH PERLAKUAN TERRY.

aku menyingkirkan jubah nya dan menjitak kepala nya. "Aku tidak selemah itu, nih jubah mu bau"

"Hei! itu baru dicuci ya! enak saja bilang bau, ck"

Aku terkekeh pelan saat melihat Terry menyambar jubah nya dengan kesal dan duduk pindah di samping Michael. Terry memalingkan muka nya kesal, yah lebih baik begitu deh aku tidak mau sampai menyukai Terry lebih dari sahabat.

Aku melihat harry yang berbicara dengan Weasley dan Granger terlihat riang.

Menyenangkan melihat mereka bercanda tawa begitu, aku merasa ikut senang melihat harry bisa tersenyum lebar. Aku melihat harry memalingkan muka nya dan pandangan kita bertemu dia melambaikan tangan pelan sambil tersenyum manis,

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang