"Jangan ikut lanjutkan turnamen ini harry!""Apa maksud mu ini (name) ?"
Aku terdiam melihat harry menatap ku penuh kebingungan sekarang, memang setelah aku menonton semua aksi hero nya tugas kedua ini ada rasa senang dan bangga tapi langsung lenyap seketika diganti rasa cemas berlebihan milik ku untuknya.
Aku meremas kedua tangan ku merasa gugup jika mengatakan hal sebenarnya, harry pasti tidak akan mau mempercayai ucapanku nanti. Tapi mari kita coba ungkapkan sebisa ku.
"Humm– jadi begini harry, aku meminta dirimu untuk memikirkan ulang untuk lolos di babak ketiga nanti." Oke, seperti kata kata ku sedikit baik dibanding tadi menyuruh nya tidak mengikuti turnamen lagi.
Dahi harry berkerut makin jelas dia menatap penuh keheranan. "Ada apa dengan mu (name), mendadak sekali kamu menyuruh ku tidak lolos babak ketiga nanti? Padahal kamu paling senang juga aku berhasil menyelesaikan semua babak ini."
Yahh.... itu dulu harry sebelum aku tidak tahu kalau ini rencana moody palsu itu! Aku menghela nafas, meraih kedua tangan nya menatap nya penuh keseriusan.
"Aku berubah pikiran, sekarang nyawa mu terancam harry. Aku tidak mau nyawa mu terancam maka itu gagal kan babak ketiga nanti, kumohon jangan sampai kamu berhasil meraih benda yang diujikan nanti." Ucap ku benar benar membujuknya.
Bagaimana aku tahu benda yang menandakan siapa pemenangnya jika menyentuh benda itu? Aku bisa tahu karena salah satu keahlian ku yaitu bisa melihat kilasan masa depan menyangkut orang orang yang ada di sekitar ku seperti harry dan Cedric.
"(Name) aku akan baik baik saja, tenang kan dirimu. Aku tidak akan terancam."
Tuhkan, aku menatap kesal sudah ku duga dia tidak percaya apa yang aku bilang barusan. Susah nya punya pacar keras kepala!
"Harry, aku serius! Kalau kamu melanjutkan turnamen ini sampai babak final besok, kamu akan bertemu dengan Voldemort dan dia akan membunuhmu!" Kata ku penuh keseriusan tapi aku malah melihat ekspresi dia tersenyum ke aku.
"Aku juga percaya kalau Voldemort kembali tapi jangan terlalu cemas (name), aku akan menjaga diriku baik baik sungguh!"
Jika dipikirkan Harry memang bisa menjaga dirinya sendiri sih cuma aku agak ragu saja tapi aku coba yakin dia bisa menjaga dirinya nanti. Aku akhirnya mengangguk saja percaya dia akan baik baik saja setelah aku mengangguk dia tersenyum manis lalu memeluk ku menggelus punggung ku lembut.
"Terimakasih sudah mengkhawatirkan aku (name)" Bisik nya lembut,
"Hal wajar bagi pasangan mengkhawatirkan pacar nya dong." Harry terkekeh pelan mendengar balasan ku.
Kami masih berpelukan hingga 10 menitan karena aku masih betah memeluk nya. Lama berdiam dengan suasana hening ini aku jadi kepikiran untuk menyuruh Harry hati hati oleh Moody.
"Harry, aku juga mau memberitahu mu untuk jangan percaya sama moody pal–"
"Professor (name)"
Aku memutar bola mata ku malas, "untuk apa menyebutkan dia Professor? Dia bukan Professor kita yang asli!"
"Jangan bercanda, dia Professor kita dia Professor moody."
Aku melepas pelukan lalu memegang kedua bahu Harry menatap penuh serius.
"Demi Salazar Harry! Apa dia menguna guna dirimu hah? Dia jelas jelas bukan Professor moody yang asli! Dia tuh palsu, dia meminum ramuan Polyjuice!" Aku memberitahu nya dengan jelas supaya dia tahu kalau moody itu palsu bukan yang asli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Soul [Harryxyou]- END
FantasyKelanjutan Buku Cool boy Gryffindor (Harryxyou). You as Main cast in here. And Your character is very different. "Perkenalkan (Name) Malfoy, semoga kalian tahan dan mulai terbiasa dengan ku" -· Tahun keempat ini, akan ku buat tahun yang sangat terke...