Precious Soul [Harryxyou]- END

Keempatbelas-

"empat- empat puluh??"

"Banyak sekali itu, dia ngapain bisa lihat empat puluh?"

"Kau lupa? Ayah nya kan dulu Salah satu Pengikut setia You-know-who, pasti sangkutan sama itu"

"Ta- tapi banyak sekali itu! Dia tidak ketakutan?"

"Ekhem"

Aku cuma menatap santai Professor Moody yang berdeham di depan sana. Ia menatap ku, "aku tidak tahu kau sudah melihat orang melakukan mantra tak termaafkan ini sebanyak itu" kata nya.

"Iya menurut ku itu rekor benar bukan, Professor?" Aku melihat nya menyengir sinis.

Dia hanya diam menatap ku seperti jengkel ke aku padahal aku tidak ngapa ngapain hingga membuat nya jengkel.

"Oke, akan ku tunjukkan mantra yang sudah di sebutkan Miss. Malfoy tadi" aku melihat Professor Moody mengambil Seekor laba laba kecil, dia menyihir menjadi lebih agak besar baru menaruhnya di meja.

"Lihat baik baik" intruksi nya.

"Crucio!"

Aku meringis mendengar suara kecil tapi sangat kesakitan, aku melihat kasihan ke laba laba di sana dia pasti sangat amat kesakitan.

"Poor Spider"

"Hentikan!" Aku menoleh ke Granger yang menyuarakan suaranya untuk berhenti.

"Percuma Granger, dia tuli" sautku tapi dia tidak merespon dan kembali memekik menyuruh Professor Moody berhenti.

"Hentikan! Kau membuat Neville takut!"

Neville? Aku melihat ke arah anak Gryffindor itu, yah... Benar wajah nya pucat sekali dan ia meremas sisi celana nya kuat kuat sampai tangan nya terlihat merah.

"Oh. Sorry" balas Professor Moody santai.

Dasar guru sinting.

"Ada lagi yang bisa menyebutkan?" Tanya nya melihat kami semua.

"Weasley!"

"Ye- yes?"

"Pfft-- waj– um" aku membekap mulut ku sendiri karena....

"Not funny, (name)"

Aku memayunkan bibir ku kesal karena Harry menatap ku datar sambil berucap begitu walau tidak bersuara. "Ck, gak seru" gumam ku dan melihat kedepan.

Professor Moody mempraktekkan Mantra Imperius setelah Weasley menyebutkan satu kutukan tak termaafkan itu. Aku hanya tertawa bahagia melihat mereka ketakutan pada laba laba apalagi melihat muka draco yang di hinggapi laba laba membuat tawaku makin meledak.

Laba laba itu terbang dan menabrak jendela sana, "tenggelam kan diri mu sendiri?"

Aku melihat laba laba itu berusaha jauh dari wadah berisi air tersebut, Professor Moody kembali membawanya ke tangan nya semula.