Part 42

1.3K 211 34
                                    


"Eum... Malfoy mau tidak kamu jadi pasangan ku di pesta dansa Yule ball?"

"Malfoy, aku tahu kita tidak dekat tapi aku ingin kamu jadi pasangan pesta dansa Yule ball ku?"

"(Name).. Kau mau jadi pasangan ku?"

"Aku mengajak mu dulu, aku berani izin pada saudara kembar mu kalau kamu sudah menerima ku menjadi pasangan pesta dansa mu"

"Eh tunggu, aku... Aku ingin mengajak mu jadi pasangan pesta Yule ball.. Kamu mau?"

"T-t-tunggu, aku ingin men-menawarkan ses-sesuatu. K-ka-kamu mau eng-enggak jadi pas-pas-pasangan Yule... Yule ball ku!!"

"(Name) Malfoy tunggu, kamu–"

"AAGHHRR, Stop!" Aku berteriak frustasi, aku melihat anak laki laki seangkatan ku ini, dia mengerjapkan matanya memandang ku kaget.

Aku menatap nya tajam, "dengar! Aku tidak akan pergi jadi pasangan mu! Lebih baik cari lainnya saja!" dengan gerakan cepat dia pergi setelah mendengar jawaban ku dengan muka merahnya.

"Woahh sister kamu tidak boleh menolak nya secara kasar seperti itu" Aku merasakan tangan seseorang di pundak ku, aku memutar bola mata ku malas.

"Memang kau tidak?"

"Tentu saja aku menolak nya dengan lebih kasar"

"Sama aja"

Aku melepaskan tangan nya dari dua pundak ku lalu berjalan cepat tentu saja saudara menyebalkan ini mengikuti ku.

"Ada apa dengan mu pagi yang cerah begini? Muka mu terlihat tidak bersahabat" Tanya nya,

Aku diam saja tidak menjawab pertanyaan, pagi hari ini harusnya aku gembira mengetahui akan diadakan nya pesta dansa yule ball dan aku semangat harry akan mengajak ku tentunya jadi pasangan nya. Tapi sialnya, aku dan harry malah bertengkar membuat aku dengan dia sama sama tidak menyapa.

Masalah yang membuat kami bertengkar adalah kemarin malam aku mengatar harry ke asrama nya dan bertemu dengan si mudblood, awalnya kami tidak bicara satu sama lain dan aku berniat balik lebih cepat dibanding bicara dengan si mudblood namun entah kenapa mulut dia tidak bisa diajak kerja sama ia mencibir ku hingga aku tersulut emosi hingga beradu mulut dengannya.

Karena emosi aku memanggilnya dengan sebutan hina yang diberikan draco, tentu saja si mudblood itu tidak terima dia membalas ku sengit lalu masuk ke dalam asrama. Dan harry, dia membela mudblood menyuruh ku tidak perlu ikut emosi juga memanggil nama hina tersebut. Aku tidak menerimanya bertengkar dengan harry, pada akhir dia langsung masuk kedalam asramanya setelah mengakhiri pertengkaran kami.


"Woi! Masalah melamun! Aku sedang tanya loh saudara kuuu!"

Aku melotot ke draco yang seenaknya menoyor kepala ku kesamping, "diem deh!, atau mau aku terbangin ke langit gak akan turun?!"

"Cih.. ngancem, untung kakak kalau tidak sudah aku sihir juga" Cibir nya,

"Apa?!"

"Enggak, canda doang" Bales draco cepat sambil mayun.

Kami diam saja selama perjalanan ke aula untuk sarapan pagi.

"Oh, kau sudah dapat pasangan?" Tanya draco penasaran, aku geleng kepala saja.

"Heh?, banyak yang menawari mu loh. Kenapa salah satu tidak kamu terima?"

'Gimana mau nerima, aku maunya harry bukan orang lain. Tapi malah kita berantem kemarin habis date ck'

"Belum nemu yang cocok aja, nanti aja lah! Sekarang mari kita sarapan" sesampainya di aula aku langsung mendorong draco ke arah meja asrama nya dan aku berjalan ke meja asrama ku sendiri.

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang