Kedelapanbelas- Granger

1.7K 321 67
                                    

Aku kalau update ini mah enggak bingung atau buntu soalnya sudah ku tata rapi di note ku. Aku bingung mau buat cerita baru maksudnya kawan kawan ku~


Happy Reading


 
"Yaampun! Kenapa mata mu bengkak, (name)?. Kemarin kau di sakiti siapa hingga nangis?"

Aku hanya diam melihat Anthony, Michael dan Terry memberondong kan pertanyaan begitu banyak hingga aku malas mendengar kan satu satu.

Aku disakiti oleh masa lalu Anthony..


Andai aku bisa bilang begitu, aku hanya menggeleng kepala saja. Tidak aku tidak boleh kelihatan lemah, cukup di masa lalu ku saja aku lemah dan bodoh. Sekarang aku tidak mau seperti dulu,

"Jawab, (name)!. Aku aka–"

"Sstt... Berisik ah, aku tidak disakiti siapa pun. Mata ku bengkak aku nangis gara gara terharu mengingat masa kecil ku yang indah terus aku rindu kedua orang tua ku. Itu saja Anthony"

Cih... Sebaliknya dari kata kata ku Anthony, aku saking terharu nya sampai menangis hampir tiga jam di Danau Hitam tanpa ada yang menemukan aku. Itu lebih baik dibandingkan ada yang menemukan ku malah membuat urusan menjadi panjang.

"Ughh.. bayiku rindu kedua orang tua nya, sini aku peluk. Anggap saja aku ibu mu yang baik hati dan suka menghibur mu" Anthony menarik ku dan memeluk ku.

"Anthony kau pria bukan wanita" saut Michael menatap Anthony geli.

Terry menahan tawanya disamping Michael, "dia memang begitu Michael, dia hanya mau dianggap ibu dibandingkan ayah. Menurut nya dia cocok memerankan sosok ibu yang baik hati dan suka menghibur anak nya" tambah Terry.

"Apaan sih jadi ngawur gini pembahasan nya" aku mencoba mengakhiri pembicaraan mereka yang ngawur.


"Tapi ngomong ngomong Anthony, kenapa memeluk mu sangat nyaman ya?" Aku memeluknya balik, serius aku enggak bohong pelukan Anthony memang terasa seperti pelukan ibu.


Ibu?

Narcissa bahkan jarang memeluk ku hahahaha...

"Bener kah? Waahh... Kalau gitu ayo jadi anak ku saja– ma- maksud ku anak pura pura. Kalian ngapain sih lihat aku gitu amat?"

"Jelas lah! Kau berbicara aneh"

"Patut dicurigai"

"Aku normal dan aku masih suka pada gadis ya!" Aku tersenyum saja sambil memeluk Anthony.

Kurahap Harry enggak tahu sih.

"Kau suka (name) berarti?"

"APA?" aku memekik melepaskan pelukan dari Anthony dan menatap tajam Anthony juga Terry.


"Anthony! Tidak ku sangka kau menyukai ku? Yang benar saja?" Aku berkacak pinggang menatap Anthony tajam.

Anthony melotot dan memukul kepala Terry. "Heh! Jangan nyebar rumor! mana mungkin aku suka bayi macam (name) sih? Aku melihat (name) tuh masih anak kecil usia tiga tahun tahu!" Anthony membalas ucapan Terry dengan garang.

Aku menjewer telinga Anthony membuat dia berteriak kesakitan, "AKU UDAH GEDE YA!" aku berteriak pas di telinga yang aku jewer setelah berteriak aku melepaskannya dan menatap nya galak.

Precious Soul [Harryxyou]- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang