HAPPY READING GUYS😚
.
.
.
.
.Seorang gadis baru saja keluar dari dalam kamar mandi usai membasuh wajahnya, matanya nampak sayu, dan sesekali menguap ngantuk. Hari ini adalah pelajaran matematika, Yasinta yang ketahuan tidur saat Bu Linda sedang menerangkan di papan tulis, langsung saja ditegur dan disuruh mencuci muka.
Bukannya menjadi lebih segar dan semangat, Yasinta malah terlihat lemas dan tidak punya semangat. Ia berjalan sangat pelan sambil menunduk, tujuannya yaitu untuk mengurangi waktu agar lebih lama sampai ke kelas.
Ketika Yasinta melewati ruang OSIS, sayub-sayub terdengar suara orang yang sedang mengobrol. Yasinta menghentikan langkah kakinya saat mendengar namanya disebut, karena rasa ingin tahu yang terlalu tinggi, tidak ada salahnya jika ia menguping sebentar.
Yasinta mengintip dari jendela kaca yang tirainya terbuka lebar. Dari sana, ia bisa dengan leluasa melihat siapa saja yang ada di dalam ruang OSIS tersebut. Matanya menangkap dua orang yaitu Alfian dan Putri.
"Harusnya kita kemarin kasih pelajaran juga ke Yasinta dan Riki," geram Putri.
"Udahlah, Geri juga nggak akan mau kalau sampai terjadi apa-apa dengan mereka. Gue heran deh, ada masalah apa lo sama Yasinta, kayaknya sensian mulu kalau sama dia. Padahal dia nggak seburuk seperti yang lo pikirin."
Senyum kecil terbit ketika Alfian mengatakan itu. Yasinta yang berdiri di depan ruang OSIS langsung memasang telinga baik-baik, tidak mau kalau sampai ada kata yang terlewatkan untuk didengar.
"Gue cuma takut." Putri menjeda ucapannya, ia meneguk ludah sebentar sekedar membasahi tenggorokannya. "Geri sakit lagi."
"Tapi, lo nggak bisa ngekang Geri soal perasaannya."
"Gue sayang sama dia," lirih Putri.
Yasinta tersenyum getir mengetahui fakta bahwa Geri dan Putri saling sayang. Sejujurnya kalimat yang diucapkan Putri barusan itu, bukanlah kali pertama Yasinta dengar. Tapi, kenapa perasaan tidak rela selalu terlibatkan padahal ia dan Geri tidak mempunyai hubungan apa-apa. Bahkan Yasinta sendiri masih belum yakin dengan perasaannya, apakah masih stay di Alfian atau sudah diambil alih oleh Geri.
"Gue tau, siapa sih yang nggak sayang sama sepupu sendiri. Baik gue maupun lo pasti sayang sama Geri," kata Alfian.
Baru saja Yasinta ingin pergi, tapi ucapan Alfian seketika membuatnya harus menghentikan langkahnya. Apa Yasinta tidak salah dengar? Jadi selama ini ia sudah salah paham. Tapi, ucapan Geri dan Putri benar-benar akan membuat orang salah paham, jangan salahkan Yasinta karena Geri sendiri yang tidak menjelaskannya atau mungkin tidak mau.
Sayang sebagai sepupu Yasinta, batin Yasinta senang.
Rasa tidak semangat yang tadi menguasai Yasinta langsung meluap begitu saja, wajahnya berbinar senang. Dengan semangat ia mulai melangkahkan kaki menuju di mana kelasnya berada, sebelum Bu Linda mengomelinya karena terlalu lama, padahal hanya membasuh muka saja.
*********
Bel istirahat sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu. Dan di sinilah Yasinta sekarang, di tempat yang setiap jam istirahat selalu dipadati Siswa/Siswi untuk mengisi kembali tenaga mereka setelah berkutat dengan pelajaran.
Tangan Yasinta memegang nampan yang diatasnya terdapat menu makanan yang telah ia beli seperti biasa, seporsi nasi goreng dan jus alpukat kesukaan Yasinta.
Yasinta dan Anggi sedang berdiri dengan memegang nampan makanan mereka masing-masing. Mata mereka berdua bernelangsa mencari tempat duduk yang masih tersisa. Bodohnya mereka, karena terlalu lapar sampai-sampai memesan makanan deluan daripada mencari meja yang masih kosong.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yasinta (SELESAI)
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Gimana rasanya gadis yang kita cintai malah mempermalukan kita di depan banyak orang? Ini kisah benci jadi cinta atau cinta jadi benci? Di saat Geri mengungkapkan perasaan dengan surat cinta, tapi Yasinta mala...