57

6.1K 481 12
                                    

Happy reading guys:D
.
.
.
.

Geri duduk berhadapan dengan Elsa yang sedari tadi duduk gelisah di tempatnya. Membuat Geri menyipitkan matanya, memandang Elsa dengan tatapan bertanya.

"Ma, kenapa?" tanya Geri.

Elsa meneguk ludahnya susah payah, tidak tau harus memulai dari mana. Lidahnya kaku seperti tidak mau membuat Geri kecewa.

"Ma," panggil Geri sekali lagi.

Elsa meremas jemarinya, mengumpulkan kekuatan untuk bersuara. "Ger, apa kamu begitu menyayangi Yasinta?"

"Geri nggak pernah sesuka ini pada seorang perempuan, Yasinta berhasil membuat hati Geri nggak bisa berpaling kemanapun."

Elsa merasakan dadanya sesak, ia sama sekali tidak mau mematahkan hati Geri. Napasnya tercekat melihat senyum Geri pada saat menyebut nama Yasinta.

"Ger, datangi Kakekmu." Elsa meremas bajunya kuat. "Bilang ke dia kalau kamu tidak menerima perjodohan ini."

"Maksud Mama?"

"Hari ini kamu akan bertunangan dengan Ani. Cepat bilang kalau kamu menolak." Elsa menahan air matanya.

"Bukannya yang dijodohi itu Putri?" tanya Geri masih tidak percaya.

"Bukan."

Rahang Geri langsung mengeras, ia berlalu begitu saja dari hadapan Elsa.

"Mama lebih memilih dibenci kamu, daripada harus melihat kamu tidak bahagia bersama orang yang tidak kamu cintai," gumam Elsa menangis.

********

Geri menghampiri Tyo yang sedang duduk dengan secangkir kopi hitam. "Saya menolak perjodohan ini," celetuk Geri to the point.

Tyo tersenyum kecil mendengar ucapan Geri, Tyo sudah menduga sejak awal jika Geri akan menolak perjodohan yang telah ia rencanakan.

"Apa Mamamu sudah memberitahu yang sebenarnya?" tanya Tyo.

"Maksud Kakek apa?"

"Duduk dulu Ger," suruh Tyo, membuat Geri langsung duduk di depan Tyo. "Ada sesuatu yang ingin saya beritahu."

"Sebenarnya saya sayang sama kamu, saya melakukan semuanya demi kamu. Tapi, saat saya melihat wajah kamu, saya langsung teringat kisah pahit yang dulu menimpa saya, itu sebabnya saya memperlakukan kamu berbeda dengan Alfian dan Putri," ungkap Tyo.

Geri hanya diam mendengarkan Tyo berbicara, jujur ia tidak mengerti maksud ucapan Tyo.

"Sebenarnya mau kamu menolak perjodohan itu atau tidak, saya akan tetap memberitahu kamu yang sebenarnya." Tyo menatap Geri lekat. "Saya pikir kamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui semuanya."

Tyo menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan, matanya berubah menjadi sedih mengingat kenangannya di masa lalu.

Geri menunggu Tyo tidak sabaran, ia mencondongkan kepalanya ke depan dan menumpukan lengannya yang saling bertautan di atas lutut. Geri mengingat lagi pada saat bertemu Tyo di makam Ayahnya, Geri ingat pada saat itu Geri disuruh bertanya alasan mengapa Tyo membenci dirinya, tapi Geri enggan bertanya, ia belum siap menerima kebenaran yang mungkin saja akan membuat hatinya sakit.

"Ayah kamu membuat keputusan yang salah," ujar Tyo.

"Apa? Keputusan apa?"

"Keputusan menikahi Ibumu." Tyo mendongakkan kepalanya ke atas, berusaha menahan gejolak di dada.

Yasinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang