⚠️PART PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM ⚠️
Ka_pitaFollow akun Instagram ka_pita00
Sebelum lanjut vote dulu
HAPPY READING
***
Suara riuh sorakan suporter memenuhi lapangan untuk mendukung tim jagoan mereka dalam pertandingan basket di sekolah. Teriakan heboh yang memekakkan itu, membuat Yasinta menutup telinga dengan kedua tangannya.
Tidak seperti lainnya yang terlihat antusias menonton pertandingan basket, Yasinta terlihat tidak begitu tertarik. Sedari tadi Yasinta mengomel tidak jelas, karena ia bisa berada di sana tentu saja dipaksa oleh sahabatnya Anggi.
"Revaldi semangat!" teriak Anggi dari kursi penonton.
Yasinta yang berada di samping Anggi hanya memutar bola matanya malas, melihat kelakuan Anggi yang menurutnya terlalu berlebihan. Apalagi saat Yasinta tau bahwa Anggi dan Revaldi sudah berpacaran, hal itu semakin membuat Yasinta merasa kesal karena dirinya yang masih menjomblo.
"Geri, Geri, Geri!" suara teriakan dari beberapa suporter meneriaki nama Geri, yang Yasinta yakini itu adalah penggemar dari laki-laki yang sedang berusaha memasukan bola ke dalam ring lawan.
Geri yang notabenya sebagai ketua basket cukup mendapatkan banyak perhatian, apalagi di kalangan para siswi, laki-laki itu cukup keren hanya dengan memakai baju basket yang basah akibat keringat. Tapi, itu tidak berlaku kepada Yasinta, gadis itu memandang benci Geri.
Malas menonton Yasinta memilih untuk memejamkan mata, tubuhnya ia sandarkan pada sandaran kursi. Lebih baik Yasinta tidur daripada menonton pertandingan yang membosankan.
Samar-samar Yasinta mendengar suara riuh sebelum akhirnya terlelap ke dunia mimpi. Ia tidur dengan posisi duduk, kepala menunduk membuat beberapa helaian rambut menutupi wajah cantiknya. Yasinta tertidur cukup nyenyak, terbukti dari kerasnya suara sorakan untuk mendukung tim basket masing-masing, sama sekali tidak membuat Yasinta terganggu.
"Yas, bangun." Seseorang menepuk pipi Yasinta pelan.
Tak perlu waktu lama, Yasinta dengan perlahan membuka matanya. Yasinta memperhatikan sekelilingnya merasa aneh, kemana semua penonton tadi? Perasaan ia baru tertidur sebentar. Namun, yang lebih mengejutkan Anggi pun sudah tidak ada di sampingnya.
"Yang lain kemana? Anggi juga enggak ada." Suara parau Yasinta khas baru bangun tidur.
"Anggi udah pergi sama Revaldi."
"Terus lo ngapain di sini?" tanya Yasinta.
"Gue disuruh Anggi bangunin lo."
Yasinta mengerucutkan bibir, bisa-bisanya Anggi meninggalkannya begitu saja, dan lagi mengapa Anggi menyuruh Geri membangunkannya?
"Sialan Anggi," gerutu Yasinta. "Lo ngapain?" Yasinta melihat Geri yang duduk di sebelahnya memegang kotak bekal.
"Makanlah, masa nggak liat gue megang apa," jawab Geri cuek.
"Dari mana?" tanya Yasinta lagi. Melihat kotak bekal berwarna merah muda bergambar Hello Kitty, Yasinta yakini itu bukan milik Geri.
"Dikasih orang, nih buat lo." Geri memberi roti kepada Yasinta.
Nasi dengan lauk ayam goreng dan telur mata sapi tertata rapi dalam kotak bekal di pangkuan Geri, itu lebih menggiurkan daripada roti di genggamannya. "Gue mau yang ini," pinta Yasinta seraya merebut kotak bekal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasinta (SELESAI)
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Gimana rasanya gadis yang kita cintai malah mempermalukan kita di depan banyak orang? Ini kisah benci jadi cinta atau cinta jadi benci? Di saat Geri mengungkapkan perasaan dengan surat cinta, tapi Yasinta mala...