22

6.9K 676 12
                                    

Yasinta sedari tadi tidak mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel, kepalanya ia geleng-gelengkan ke kanan dan kiri mengikuti alunan lagu yang keluar dari video yang di tontonnya. Saat ini, Yasinta sedang streaming musik video dari salah satu grup K-pop kesukaannya.

"Sarangheo Oppa."

Katakan Yasinta gila. Pasalnya saat ini, ia sedang menjadi pusat perhatian orang-orang, speaker ponselnya berada di volume paling atas, tanpa menggunakan earphone. Lagu yang keluar menjadi sangat keras terdengar, padahal Yasinta sedang berada di koridor Sekolah menuju kelasnya.

"Aaww," ringis Yasinta saat keningnya menumbruk sesuatu.

Yasinta menatap manik orang yang di tabraknya. Tidak ada makian atau  tindakan apapun dari Yasinta, ia hanya diam terpaku pada orang di hadapannya.

Selang lima detik, Geri langsung pergi meninggalkan Yasinta tanpa sepatah katapun, layaknya seseorang yang tidak saling mengenal. Tidak ada basa-basi sekedar mengucapkan kata 'maaf' dari keduanya, usai bertubrukan.

"Belagu," gumam Yasinta.

Ponsel yang sedari tadi menyala itu, segera Yasinta nonaktifkan dan langsung dimasukannya ke dalam tas. Mungkin sebagian orang di sana akan merasa lega, itu artinya tidak ada suara berisik lagi yang bersumber dari ponsel Yasinta.

"Eh, rambut kuncir, ke sini lo," panggil Yasinta pada seorang cewek berkuncir kuda yang sedang membaca buku di bangku depan kelas.

"Saya, Kak?" cewek itu menunjuk dirinya sendiri, memastikan bahwa benar dirinyalah yang dipanggil.

"Iya, cepetan sini."

Dengan rasa takut, cewek itu melangkah mendekati Yasinta. Buku bersampul pink, lebih tepatnya sebuah novel yang dibacanya, ia tutup tanpa menandai bagian mana yang telah dibacanya terakhir kali.

"Pinjem sepatu lo sebelah," pinta Yasinta.

"B-buat a-apa, Kak?" cewek itu gugup saat ditatap tajam Yasinta. Tanpa banyak tanya lagi, ia menyerahkan sepatu kirinya dengan perasaan heran sekaligus takut.

Yasinta menyeringai menatap sepatu kets di tangannya. Ia berbalik arah dan sedikit melangkah lebar, mengangkat sepatu itu tinggi-tinggi, lalu dilemparnya kearah orang yang sedang berjalan di depan sana.

"Sepatu siapa ini?"

Senyum di bibir tipisnya tak bisa Yasinta tahan, saat sepatu yang di lemparnya melayang mengenai targetnya. Rasa puas tercipta di wajah Yasinta, setidaknya jika tidak bisa bertegur sapa, mending mencari gara-gara saja, itulah yang dipikirkan Yasinta.

Cewek yang tak diketahui namanya itu, menggenggam erat novel miliknya, matanya terbuka lebar tatkala sepatunya terlempar mengenai orang yang kini sedang terlihat sangat marah.

"Sepatu siapa ini?" tanya Geri sekali lagi, pandangannya mengitari satu-persatu orang yang ada di sana, sebelum akhirnya ia melangkahkan kaki menuju cewek yang hanya memakai sepatu sebelah.

"Sepatu lo?" tanya Geri.

Yasinta tersenyum miring melihat drama di depannya. Dengan santai ia berjalan melewati Geri menuju ke kelasnya, sebelum tangannya dicekal oleh seseorang.

Yasinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang