08

8.1K 891 39
                                    


⚠️PART PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM BACA⚠️
Ka_pita

Follow akun Instagram ka_pita00

Sebelum lanjut vote dulu

HAPPY READING

....

"Dasar cewek murahan, sok jual mahal tapi mau juga."

"Untung kemarin Geri nolak dia."

"Kelihatan banget tuh dia juga suka sama Alfian."

Yasinta menoleh ke arah tiga siswi yang sedang bergosip ria, masih pagi begini kupingnya sudah panas mendengar ocehan yang tidak berkelas.

"Siapa yang lo bilang murahan, hah?" tanya Yasinta mendatangi ketiga siswi itu, ia yakin mereka pasti sedang membicarakannya.

"Situ merasa?" bukannya menjawab cewek dengan name tag Eriska Wijaya itu malah balik bertanya. Tangannya ia lipat di dada memandang remeh Yasinta.

"Kalau nggak merasa, nggak usah marah kali," sahut Anisa, cewek berambut sebahu itu menyunggingkan senyum miringnya.

"Mata kalian tertuju ke gue, gimana gue nggak merasa. Lagian yang lewat di sini cuma gue 'kan? Nggak ada yang lain," tutur Yasinta. Saat ini Sekolah memang masih terlihat sepi, jam baru menunjukkan pukul 06.20 WIB, Yasinta sengaja datang pagi karena ia belum mengerjakan PR Matematika yang diberikan minggu lalu.

"Baguslah kalau lo ngerasa," celetuk Ani sengaja memancing Yasinta.

Plak!

Tamparan keras mendarat di pipi mulus Ani, cewek bermata sipit itu memandang Yasinta marah. Di sudut matanya sedikit mengeluarkan air mata, tamparan yang didapatnya benar-benar menyakitkan.

Tidak hanya Ani, Yasinta juga menendang Anisa dan mendorong Eriska sampai mereka tersungkur di lantai. Yasinta tidak akan segan menggunakan fisik jika ada yang berani mengusik hidupnya.

Cewek tukang gosip seperti mereka memang pantas diberi pelajaran, itulah yang ada di pikiran Yasinta.

"Kurang ajar." Ani langsung menjambak kuat rambut Yasinta. "Guys pegang dia."

Eriska dan Anisa dengan sigap langsung memegangi kedua tangan Yasinta. Tiga lawan satu, posisi ini sungguh tidak menguntungkan bagi Yasinta.

Plak!

"Itu balasan karena lo udah menampar gue."

Plak!

"Itu untuk lo karena udah berani ngelawan kami."

Plak!

"Itu karena lo udah berani deketin Alfian dan Geri."

Ani melayangkan tamparan bertubi-tubi di wajah Yasinta, menyebabkan cairan kental berwarna merah keluar dari sudut bibir Yasinta.

Yasinta merasakan pipinya memanas, kedua tangannya dipegang kuat sehingga Ani dengan leluasa berbuat sesukanya. Tapi, bukan Yasinta namanya jika hanya diam pasrah diperlakukan seperti itu. Waktunya pembalasan.

"Awww," ringis Eriska saat lengannya di gigit kuat oleh Yasinta, seketika pegangannya terhadap Yasinta langsung terlepas.

"Aduh." Anisa terjatuh memegangi kakinya akibat mendapat tendangan di bagian tulang keringnya.

Merasa sudah terbebas, Yasinta menatap Ani dengan tatapan berapi-api. Ia akan melakukan pembalasan akibat perlakuan yang didapatnya. Ani yang ditatap seperti itu perlahan mundur menjaga jarak.

Yasinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang