⚠️PART PRIVATE ACAK, FOLLOW SEBELUM ⚠️
Ka_pitaFollow akun Instagram ka_pita00
Sebelum lanjut vote dulu
HAPPY READING
***
"Kantin yuk." Anggi merangkul pundak Yasinta yang sedang membereskan buku di atas meja.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak dua menit yang lalu, membuat kelas sebelas IPS 3 hanya menyisakan beberapa orang saja di dalam kelas, termasuk Yasinta dan Anggi.
Sehabis pelajaran Akutansi yang cukup menguras otak, Yasinta terlihat lesu dan tidak bersemangat. Yasinta tidak suka soal yang berbau hitungan, lebih tepat nya tidak bisa.
Yasinta menatap malas buku di atas meja, setelah berkutat dengan soal-soal, membuat Yasinta merasa lapar terlebih lagi Anggi yang mengajaknya ke kantin. Tapi, yang menjadi masalahnya adalah saat ini Yasinta tidak memiliki uang sepersenpun untuk membeli makanan.
"Hei, kenapa sih?" tanya Anggi heran.
"Laper," jawab Yasinta seraya mengembungkan pipi.
Anggi tertawa melihat Yasinta yang cukup menggemaskan menurutnya. "Yaudah ayo ke kantin," ajak Anggi menarik lengan Yasinta menuju pintu kelas.
Di sepanjang koridor Anggi terus saja berbicara, gadis cerewet itu bercerita mulai dari aksi jahil terhadap adiknya sampai dirinya diomeli di sepanjang perjalanan menuju Sekolah. Anggi begitu terbuka kepada Yasinta, membuat Yasinta nyaman berada di dekat sahabatnya itu.
Anggi terlihat sangat bersemangat menuju tempat yang banyak menjual makanan di Sekolahnya, wajah Anggi tidak berhenti tersenyum ketika berjumpa dengan murid lain, tipikal seorang yang ramah. Berbeda dengan Yasinta, ia cenderung cuek dengan keadaan di sekitar, apalagi saat ini Yasinta sedang pusing karena tidak mempunyai uang. Namun, untuk sekarang Yasinta akan memalak Anggi karena gadis itulah yang mengajaknya ke kantin terlebih dahulu.
Anggi menarik lengan Yasinta, membuat Yasinta semakin mempercepat langkah agar sejajar dengan Anggi. Sebenarnya Yasinta heran, apakah Anggi selapar itu sampai berjalan terburu-buru?
Sesampainya di kantin, aroma makanan menusuk indra penciuman mereka berdua. Suara dentingan sendok dan garpu saling beradu, menimbulkan alunan suara yang merdu bagi cacing di dalam perut yang sedang menunggu jatahnya. Benar-benar membuat Yasinta mampu ludahnya sendiri.
"Penuh," gumam Yasinta melihat sekeliling kantin mencari bangku yang kosong untuknya dan Anggi tempati. "Nggak ada tempat kosong, Gi," lanjut Yasinta.
"Ada kok," jawab Anggi mengerling kepada Yasinta. "Sini ikut gue."
Yasinta menurut, ia hanya mengikuti kemana Anggi melangkah. Pandangan Yasinta mengerut, ia sedikit terkejut saat Anggi membawanya menuju meja yang hanya dihuni satu orang yang sangat Yasinta kenal.
"Kami duduk di sini ya." Anggi tersenyum meminta izin.
Geri yang sedang makan segera mendongakkan kepala melihat siapa yang mengajaknya berbicara. Geri menaruh kembali sendok ke mangkuk makannya, ia berpikir sejenak lalu tanpa ragu Geri mengangguk pelan pertanda setuju.
"Gue nggak mau duduk di sini," tolak Yasinta.
Yasinta menatap ke arah lain, bibirnya terus mendumal tidak jelas, ia sedikit kesal terhadap Anggi yang seolah sengaja mengajaknya untuk duduk bersama Geri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yasinta (SELESAI)
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Gimana rasanya gadis yang kita cintai malah mempermalukan kita di depan banyak orang? Ini kisah benci jadi cinta atau cinta jadi benci? Di saat Geri mengungkapkan perasaan dengan surat cinta, tapi Yasinta mala...