Happy Reading gaessss
Tetap semangat ya buat kalian. Semoga kita senantiasa selalu sehat walafiat, Aamiin."Papa," panggil Yasinta.
"Ada Apa?" jawab Danu, Ayah Yasinta. Ia mengalihkan perhatian dari layar televisi dan menatap hangat Yasinta.
"Aku lagi setres," ujar Yasinta di sela-sela kunyahannya. Salad buah memang menjadi favorit Yasinta di saat galau seperti sekarang.
"Anak Papa kenapa setres? Ayo cerita sama Papa." Danu membawa kepala Yasinta bersandar di dada bidangnya, mengusapnya hangat bak seorang Ayah yang ingin selalu melindungi anaknya sepanjang waktu.
Mata Yasinta terfokus menatap film kartun kesukaannya, ia tidak menjawab pertanyaan Danu yang nampak khawatir kepada dirinya. Sesekali, Yasinta memasukan salad ke dalam mulut dalam ukuran besar dan mengunyahnya tidak sabaran, membuat Danu menyernyit heran melihat tingkah anaknya.
"Yasinta abis diputusin, Ya?"
Uhuk! uhuk! uhuk!
Yasinta tersedak salad buah. ia tidak mengira jika Ayahnya akan berujar seperti itu, tidak mungkin Danu tau jika Yasinta berpacaran dengan Geri dan baru putus. Apa jangan-jangan Danu cenayang? Yasinta menggeleng cepat, sudah sinting rasanya berpikiran tidak masuk akal tentang Ayahnya sendiri.
"Ih, Papa ngaco, Yasinta enggak pernah pacaran."
"Abisnya kalau anak perempuan lagi galau kayak gini kebanyakan baru putus," jelas Danu.
Mulut Yasinta berbentuk huruf 'O', ternyata Danu hanya menebak. Tadinya, ia sudah takut jika Danu adalah cenayang betulan, atau tidak Danu membayar mata-mata untuk mengikuti Yasinta. Mengapa pikiran Yasinta kemana-mana, sepertinya karena menonton drama Korea, Yasinta jadi menyangkut pautkan hidupnya dalam cerita yang di tontonnya.
"Pa, kalau cowok banyak bekas luka di tubuhnya itu kenapa?"
Danu merubah posisi duduknya, ia mengerling menatap Yasinta. "Kenalin dong ke Papa."
"Ih, Yasinta itu nanya, kenapa malah minta kenalan." Yasinta memajukan bibirnya beberapa senti, ia sebal karena Danu malah menggodanya.
"Tanyain aja sama orangnya, kamu kira Papa cenayang bisa tau."
Lagi-lagi Yasinta menatap Danu aneh. Kenapa ucapan Danu barusan seperti menyindir Yasinta yang berpikiran bahwa Ayahnya itu cenayang.
"Papa, nyebelin ih."
Danu tertawa melihat ekspresi Yasinta, menurutnya saat ini Yasinta sangat lucu.
Danu sebenarnya penasaran dengan cowok yang dimaksud Yasinta. Selama ini, Yasinta tidak pernah membahas masalah tentang seorang laki-laki padanya. Sangat menyenangkan bagi Danu saat Putrinya itu bercerita mengenai lawan jenis, itu artinya Yasinta memiliki kisah asmara diusianya sekarang.
"Papa, kenapa malah ketawa? Aku serius tau?"
"Iya, Papa serius sekarang." Danu menghentikan tawanya.
"Kalau ada cowok yang terang-terangan bilang gak suka, kita harus apa?"
"Lho, siapa yang nolak anak Papa yang cantik ini." Danu pura-pura marah, padahal dalam hatinya ia tersenyum.
Yasinta mendengus kesal, bercerita kepada Ayahnya adalah pilihan yang salah. Pada intinya, ia tidak akan mendapat solusi dari sumber masalahnya. Lebih baik ia kembali menonton shinchan yang sudah lama terlewatkan, karena sesi curhat yang berujung menyesal karena sudah menceritakannya.
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu di ketuk, Yasinta dan Danu saling melempar pandangan. Bukan karena menebak siapa yang datang, tapi saling menyuruh lewat pandangan mata untuk siapa yang membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yasinta (SELESAI)
Teen Fiction⚠️PRIVATE ACAK FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ Gimana rasanya gadis yang kita cintai malah mempermalukan kita di depan banyak orang? Ini kisah benci jadi cinta atau cinta jadi benci? Di saat Geri mengungkapkan perasaan dengan surat cinta, tapi Yasinta mala...