Sudah 3 hari, keluarganya pergi entah kemana Naya pun tidak tau dan selama 3 hari itu pula, Naya tidak berani keluar rumah atau datang ke sekolah. Ketenangan tidak ia dapatkan walaupun sedang di rumah, Pak Andra terus saja beberapa kali menghubungi nomor Naya karena itulah ia memilih mematikan ponsel, Pak Andra juga sampai datang ke rumahnya. Tapi karena menganggap rumah Naya kosong, jadi tidak curiga sama sekali.
Sejujurnya, ia ingin sekali membicarakan ini pada Fiza dan juga Elvano. Tapi, pesan teks terakhir kali membuatnya mengurungkan niat itu.
'Jika kamu memberitahu yang lain, saya tidak akan segan menyakiti sahabat dan pacar kamu itu. Saya tau semua hal tentang kamu Nayara.'
Itulah isi pesan teks terakhir dari Pak Andra, dirinya tidak akan setega itu membiarkan lelaki bertopeng itu menyakiti kedua sahabatnya.
Cukup ia sendiri yang mengalami ini semua. Walaupun waktu bisa diputar kembali, Naya akan merekam hal itu lagi karena ia tidak tahan akan perilaku wali kelasnya itu yang melecehkan perempuan.
***
Naya memasuki kelas dengan kepala menunduk tanpa ada semangat. Melihat itu, Fiza dan Elvano segera menghampiri.
"Naya!" Fiza mendekap tubuh Naya erat.
"Lo kemana aja sih? Ngilang tiba-tiba!! Gue khawatir tau," ujar Fiza mencurahkan isi hati.
"Maaf buat kalian khawatir." Fiza melepaskan dekapannya. Dahinya berkerut melihat raut wajah Naya.
"Lo kenapa Nay? Ada masalah?"
"Gue gak papa," balas Naya segera menduduki kursinya.
"Nay," panggil Elvano menggenggam tangan Naya lembut. Naya hanya menatap mata Elvano tanpa membuka suara.
"Lo ada masalah hm?" Naya menggeleng lemah. Tapi tangannya sudah gemetar saat ini di dalam genggaman.
"Bilang sama kita Nay kalau ada apa-apa!" sahut Fiza.
"Gue gak papa Za."
"Lo selalu gitu! Kenapa sih gak bisa terbuka sama kita?"
"Kalian gak usah tau," ucap Naya datar. Fiza menatap Naya tidak percaya.
"Nay ko gitu?" ujar Elvano.
"Lo jangan kayak gitu Nay, gue lama-lama muak sama kelakuan lo yang so main rahasia!"
"Gak semua hal bisa diucapin ke kalian. Hal ini cukup gue yang tau."
"Terserah!!" Fiza membawa tasnya ke kursi depan yang kosong karena sedang tidak hadir.
"Maaf El, sebaiknya lo gak usah tau tentang ini," ucap Naya tersenyum kecil berusaha meyakinkan. Sedangkan Elvano hanya bisa menghela nafasnya kasar kemudian kembali ke kursinya. Naya menatap punggung Elvano merasa bersalah, sungguh ini bukan keinginannya.
Satu pesan masuk, Naya membuka pesan itu ternyata dari Pak Andra.
+628××××××
KAMU SEDANG MEMBACA
NayaVa (END)
Teen FictionIni tentang sebuah kisah dimana semua orang berjalan melewati jalan berduri untuk sampai keujung jalan yang penuh kejutan. Semuanya pasti terluka, secara fisik maupun batin. Tapi kelak akan tersenyum ketika sampai pada tujuan. Sudah siap berkelana d...