Sahabat kecil.

1.6K 108 2
                                    

Tahun ajaran baru dimulai, setelah menghabiskan waktu liburan selama 2 minggu akhirnya dapat kembali bertemu teman-teman dan juga kelas baru.

"Lo masuk kelas mana Nay?" tanya seorang perempuan bernama Nafiza Rivania kepada sahabatnya.

"11 Mipa 1, sama Elvano juga."

"Beneran? Seneng banget kita bisa sekelas lagi!!"  girang Fiza mendengar balasan dari Nayara Maheswari atau lebih akrabnya disebut Naya.

"Lah tuh orang mana? Apa telat lagi?" tanya Fiza yang dibalas gelengan pelan oleh Naya. Ia melirik layar ponsel dimana terdapat pesannya yang sama sekali tidak dibalas.

"Lo tadi gak bareng? Tumben?"

"Gue berangkat duluan, males diem lama di rumah. Udah bilang juga ko," jelas Naya.

"Gue yakin tuh bocah masih tidur."

"Wah ghibahin gue ya lo pada?" sahut seseorang dari belakang yang sudah merangkul kedua perempuan itu.

"El!" pekik keduanya.

"Hai sayang, hai sahabat jelek gue," sapa lelaki bernama lengkap Elvano Mahendra dengan cengiran lebar. Ketiganya sudah bersahabat sejak kecil sampai sekarang dan Elvano juga memilih berpacaran dengan Naya dari kelas 10 walaupun sempat terjebak friendzone tapi akhirnya mereka berdua saling mengungkapkan perasaan dan berpacaran tanpa menghalangi persahabatan yang sudah mereka jalin.

"Eh cunguk ngaggetin aja lo!" kesal Fiza.

"Iya tau yang lagi asik ghibahin gue."

"Tau aja, emang seru banget kalau udah ghibahin lo El."

"Dasar jelek!" Elvano menjitak kepada Fiza gemas. Sedangkan Naya hanya terkekeh melihat pertengkaran kecil itu.

"Sumpah ya Nay, lo gak dipelet kan sama si El? Gue meragukan loh. Mau-maunya lo pacaran sama orang bego kayak dia," ucap Fiza tidak percaya.

"Karena gue ganteng, ya gak yang?"

"Iya deh kayaknya gue dipelet," jawab Naya santai membuat senyuman di wajah Elvano luntur begitu saja bahkan Fiza sudah tertawa terbahak-bahak. Kesal, Elvano membekap mulut Fiza tanpa ampun.

"El lepasin Fiza ih kasian!" titah Naya yang akhirnya dituruti oleh Elvano.

"Emang kurang ajar ya lo."

"Udahlah ayo masuk kelas," ajak Elvano tanpa melepaskan rangkulannya. Mereka berjalan di koridor mencari letak kelas yang akan ditempati.

"Kalian tau gak?" tanya Elvano membuka suara.

"Gak," jawab Fiza dan Naya bersamaan.

"Emang bener-bener ya, kalian itu kompak  bikin kesel gue."

"Bodo," jawab keduanya lagi.

"Gue tuh sayang banget sama kalian!" Elvano mengecup puncak kepala Fiza dan Naya gemas. Orang-orang yang berlalu lalang dibuat iri oleh persahabatan mereka. Sedangkan Naya dan Fiza langsung melepaskan diri dari Elvano lalu mengusap-usapp puncak kepalanya.

"Nay, gue takut kena rabies. Gimana dong?" tanya Fiza dengan menampilkan raut wajah jijik.

"Iya pulang sekolah kita ke rumah sakit ya periksa," jawab Naya. Elvano? Jangan ditanya lagi lelaki itu sangat kesal.

"Lo kira gue guk guk?!" ucap Elvano menatap keduanya tajam.

"Lah emangnya bukan?" celetuk Fiza.

"Sayang liat Fizanya masa gitu," adu Elvano pada Naya yang nampak menahan tawa.

"Fiza bener ko."

"Kalian berdua emang gak ada akhlak!" Elvano berlalu pergi meninggalkan Fiza dan Naya yang sudah tertawa melihat kelakuan lelaki itu kemudian segera menyusul.

"Najis baperan," sahut Fiza merangkul Elvano.

"Bener kuat marahin aku?" Kini Naya memeluk tangan Elvano sembari menampilkan wajah diimut-imutkan.

"Elvano ganteng." Fiza menusuk-nusuk pipi kiri Elvano.

"Sayang..." panggil Naya.

"Mana bisa gue marah kalau kelakuan kalian kayak gini?" Pertahanannya benar-benar runtuh karena sikap kedua perempuan itu.

"Nahkan Elvano tuh gak akan bisa ngambek lama-lama. Karena kita terlalu imut," ucap Naya.

"Iya kalian imut, kayak monyet." Setelah mengucapkan itu Elvano berlari menghindar memasuki kelas.

"Cantik gini disebut monyet, ga sadar apa mukanya jauh mirip sama monyet. Pacar lo tuh Nay."

"Sahabat lo juga Fiza."

"Lah dia juga kan masih sahabat lo."

"Dia sahabat kita intinya."

"Ko kita mau ya sahabatan sama tuh cowok?" ucap Fiza bertanya-tanya.

"Khilaf mungkin." Naya dan Fiza tertawa bersama lalu ikut memasuki kelas 11 Mipa 1 dimana banyak orang-orang yang nampak asing dan ada juga yang sudah mereka kenal.

Hari mereka dimulai dari sekarang.

NayaVa (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang