11. Tugas

545 44 1
                                    

~^~

~^~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~^~



***

Nevan melangkah cepat menuju markas Blackstar, ia sudah tidak sabar mendapatkan info dari sahabatnya, tentang misi yang di berikan oleh Ayahnya.

"Nah, itu Nevan." kata Reno saat melihat kedatangan cowok berjaket kulit itu.

"Langsung aja," pinta Nevan to the point ketika sudah duduk bergabung dengan dua sahabatnya.

"Kunci motor gue dulu.." Nevan memutar bola matanya kesal.

Buru-buru ia mengambil kunci motor Jovan dari sakunya lalu di lempar sedikit kencang, yang sukses membuat Jovan mendelik karena kunci tersebut mengenai keningnya.

"Buruan!" kesal Nevan pada dua sahabatnya.

"Mereka bakal, transaksi malam ini. Di pelabuhan,"

"Oke, kita siap-siap."

"Enak aja, Main siap-siap. Lo pikir kita nggak pakai strategi." sungut Reno.

"Mereka nggak sendirian ogeb!" kini giliran Jovan yang kesal pada Nevan. "Tadi Om Nugroho bilang, kita harus hati-hati. Mereka datang setelah lo jebak mereka,"

"Kita mantau dari jauh, dan lo harus bawa ini." Nevan menerima benda kecil dari tangan Jovan, sebuah cip kecil yang akan di gunakan sebagai pelacak dirinya.

Nevan mengangguk paham, lalu menaruh benda kecil itu di balik kaos putihnya.

Pukul sepuluh malam, Nevan baru di telpon sang Ayah untuk segera datang ke tempat tujuan. Nevan yang memang sudah berada di lokasi satu jam lalu, tinggal mempersiapkan diri.

Nevan merapikan jaket kulitnya, memakai masker dan juga topi hitam. Sambil berjalan di sebuah dermaga. Nevan menyelipkan pistol di belakang punggungnya.

Di depannya sudah ada dua orang yang berdiri menunggu Nevan mendekat. "Lo udah siapin uangnya?" Nevan mengangguk mengeluarkan amplop tebal dari balik jaketnya.

Mata tajam Nevan terus memantau pergerakan dua orang tersebut. Saat mereka sedang melihat isi amplop tersebut, menghitung dari sepuluh. "Lo!" dua orang itu menoleh cepat pada Nevan.

"Lo nipu kita!" saut orang satunya.

Perhitungan Nevan tepat, dua orang itu menyerangnya. Namun dengan sigap, ia memukul lebih dulu satu orang yang mengenakan topi putih.

"Kurang ajar! Dia Nevan." teriak orang-orang yang sedari tadi bersembunyi, Nevan telah ketahuan. Dan kini ia tengah melawan sekitar lima belas orang.

Hampir saja ia kalah jumlah, namun bala bantuan datang. Blackstar bersama anggota kepolisian tiba.

Semua bandar narkoba itu panik dan mencoba kabur, ada beberapa yang berhasil kabur. Sisanya segera di ringkus pihak kepolisian.

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang