31. Di Culik

341 25 0
                                    

~•~

Yang NCTzen yuk streaming terus,
Lagunya enak. selalu bikin candu💚🥰






~Happy Reading~

***

"Kenapa tadi telepon Jovan, ada urusan apa?" introgasi Nevan pada Nessa.

Gadis itu hanya mengulum senyum mengigit bibirnya. Kadang orang lain yang melihat ataupun mendengar nada bicara Nevan yang sedang cemburu itu sangat menyebalkan.

Tapi tidak untuk Vanessa, menurutnya Nevan membuatnya gemas dan geli sendiri. "Aku cuma pingin nolong Freya aja, kasian sahabat aku di phpin sama Jovan," terdengar helaan napas berat.

"Nanti biar aku nasehatin dia."

"Harus itu! Aku nggak mau satu-satunya sahabat aku sakit hati." ujar Nessa.

Nevan menggeleng bahkan tersenyum mendengar nada bicara Vanessa yang begitu kesal kepada sahabatnya. "Oh iya, aku telpon kamu sekalian minta izin, boleh?"

"Izin kemana?"

"Kerumah adik-adik, kita sudah lama nggak datang kesana,"

"Boleh asal jangan sendiri," pesannya.

"Iya aku tau, aku ajak Freya."

"Hati-hati, kalau ada apa-apa langsung telepon aku. Nanti malam aku jemput, kalau urusan aku di sini sudah selesai."

"Ehm_ kalau gitu aku siap-siap dulu." katanya lalu menutup teleponnya.

Nessa ingin mengajak Freya mengunjungi adik asuhnya bersama Nevan, sudah lama Nevan dan Nessa tidak datang. Meskipun setiap bulan Nevan selalu memberi uang santunan.

Tapi tetap saja jika tidak datang dan bertemu adik-adik mereka, rasa rindu akan bermain dan belajar bersama tidak bisa terobati.

Nessa turun dari taksi di susul Freya, gadis itu meminta sopir membuka bagasi untuk mengambil barang-barang yang sudah dia beli sebelum datang ke tempat itu.

Entah apa saja yang di beli Vanessa di supermarket, hingga dua tangan tidak mampu membawa barangnya. Dengan bantuan Freya dan juga sopir taksi.

Vanessa berhasil membawa barang itu semua kerumah minimalis tersebut, ia tersenyum lebar kala melihat ada adik perempuannya sedang bermain boneka di ayunan.

"Assalamu'alaikum," salam Nessa di ikuti Freya di belakangnya.

"Wa'alaikumsalam, Nak Nessa. Ya Allah kebetulan kamu di sini," Vanessa sedikit berlari mendekati Abah yang duduk di kursi roda.

"Ada apa Bah?" tanya Nessa panik dan bingung.

"Adik-adik kamu ada yang belum pulang, mereka main dari tadi siang. Tapi sampai mau magrib gini mereka belum balik." paniknya berwajah sangat khawatir.

"Siapa aja Bah?"

"Rio, Fadil, sama Guntur, tolong Nak. Carikan mereka. Andai Abah bisa, nggak perlu minta tolong pasti Abah cari sendiri."

"Abah tenang aja, biar Nessa sama teman Nessa yang cari. Abah berdoa aja supaya mereka baik-baik aja." Abah yang bernama Ruslan itu mengangguk namun tak menghilangkan wajah paniknya di wajah teduh dan kulit tuanya.

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang