08. Hukuman

615 45 0
                                    


~^~

~^~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~^~

***

"Hellen! Yang benar dong Nak. Kalau masak." bisik Mamanya yang geram dengan putrinya, sebab Hellen masak sambil menggerutu tak jelas. Bahkan membuat bahan-bahan masakannya tercecer di mana-mana.

"Aku kesal Ma.. Sama si Nessa. Gara-gara dia kita di suruh masak!" ujar Hellen sambil mengaduk masakannya dengan tidak santai.

"Udahlah. Nggak apa-apa, dari pada kita di bunuh Nevan. Kamu lihat, mukanya nakutin gitu tadi."

"Justru Nevan makin ganteng Ma. Nggak nyeremin," kekehnya. Mamanya berdecak kesal pada putri satu-satunya itu.

"Ck. Ganteng, sok-sokan nggak takut. Tadi apa coba. Pas Nevan marah-marah, kamu diam nggak berani lawan kan." cibir sang Mama. Hellen menghentakan kaki kesal pada Mamanya yang malah meledeknya.

Apalagi mendengar tawa Nessa bersama Nevan di ruang tamu, membuatnya makin dongkol.

"Nevan ini makanannya," ucap Mamanya Hellen lalu menghidangkan beberapa makanan di atas meja yang ada di ruang tamu.

Nevan memperhatikan masakan yang ada di hadapannya. "Enak nggak ini." tanya Nevan datar.

"Enak. Pasti enak dong Nak Nevan. Apalagi ini makanan khusus buat kamu." jawab Mamanya Hellen begitu yakin.

Nevan tersenyum miring. Lalu bersandar lagi pada sandaran sofa. Cowok itu melipat tangannya di dada. Menatap dua perempuan paling menyebalkan di matanya dengan tajam. "Makan!" perintah Nevan membuat Hellen dan Mamanya mengerutkan kening.

"Ma-maksudnya?" tanya Hellen hati-hati.

"Gue bilang makan. Ya makan!" tekan Nevan.

Kedua orang itu gelagapan. Mereka bergegas mengambil nasi bersama lauk dan sayurnya.

"Huek!" Hellen mengeluarkan makanannya lagi.

"Hellen! Kenapa di buang!"

"Nggak enak Ma.." rengek gadis itu.

"Hah!" Mamanya tidak percaya memasukan makanannya ke dalam mulutnya.

"Huh! Kok nggak enak ya," gumam Mamanya heran dengan masakannya yang tidak enak.

Nevan merangkul Nessa memandang lembut wajah cantik Vanessa. "Ini nih. Perempuan-perempuan bodoh! Yang bisanya hura-hura. Tanpa bisa melakukan kodratnya perempuan." ucap Nevan santai namun sangat menohok di hati mereka, terutama Perempuan berambut coklat yang sangat tersindir dengan ucapan Nevan.

Siapa lagi jika bukan Mamanya Hellen. Ingin rasanya ia marah-marah ataupun mengusir cowok itu. Namun apa daya, ia kalah pada cowok yang masih berumur di bawahnya.

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang