38. Kenzo.

266 24 0
                                    

Pembukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembukaan.
Seperti biasa jangan lupa bintang👍🙏🏻




~Happy Reading~

***

Nevan yang lebih dulu bangun dari Vanessa, diam memperhatikan wajah cantik Nessa saat terlelap.

Sudut bibirnya tertarik menimbulkan senyum tipis, rasanya ternyata seperti ini ketika bangun tidur di suguhkan pemandangan yang menyejukkan mata.

Rasanya bahagia, dan pastinya ada rasa ingin segera memiliki Vanessa seutuhnya, namun mengingat umur mereka dan juga mereka masih seorang pelajar, membuat Nevan harus sabar menunggu.

Tidak akan lama, pikir Nevan. Karena cowok itu punya rencana ingin segera memiliki Nessa saat lulus sekolah, biarkan mereka kuliah dengan setatus sudah menikah.

Sebab Nevan sudah tidak ingin menunda lagi, dan tidak ingin Vanessa menjadi incaran para laki-laki di luar sana.

Nevan meraup wajahnya sendiri dengan tersenyum kecil, pikirannya kenapa jadi terlalu jauh seperti itu. Menghela napas Nevan pun mengambil ponselnya yang ada di atas meja.

Niatnya hari ini tidak boleh gagal, hari ini adalah kesempatan yang tepat. Mengirim pesan pada Jovan untuk segera membawa adik-adik asuh mereka ke rumah sakit, selain ingin bertemu Kenzo, Nevan juga sudah rindu dengan adik asuhnya yang lain.

Menaruh kembali benda pipih tersebut di atas meja, Nevan memandangi wajah cantik Vanessa lagi,  sebenarnya dia tak tega membangunkan gadisnya, namun hari yang sudah siang membuatnya harus menggangu tidur cantik Nessa.

Tangannya mulai menyelusuri wajah Vanessa mulai dari kening, mata, hidung. Kedua pipi dan yang terakhir bibir merah muda Vanessa yang sukses membuatnya kadang ingin khilaf.

Sangking sayangnya Nevan pada Vanessa, ia tidak pernah mau menyentuh gadis itu lebih, paling Nevan hanya sekedar cium pipi dan kening saja.

Nevan yakin jika sahabatnya tau dia akan di ejek, sebab dirinya adalah ketua dari sebuah geng motor. Namun menyentuh perempuan saja dia tak ingin.

Nevan bisa saja melakukan itu pada Vanessa terlebih dia sering datang malam-malam bahkan menginap di kamar sang pacar.

Tapi Nevan tegaskan sekali lagi, jika dia sangat menyayangi dan mencintai Vanessa, dia tidak mungkin merusak apa yang dia jaga dan dia sayangi selama ini.

Tak kunjung bangun, Nevan pun mencubit pipi sang gadis, hingga Nessa mengerjapkan mata sambil mengusap pipinya.

"Nevan_ " suara serak khas baru bangun baru terdengar ketika Nessa benar-benar bangun.

"Sudah siang, ayo bangun. Nanti keburu ada orang," kata Nevan.

Vanessa mengedarkan pandangannya. Menatap sekeliling untuk memastikan dia ada di mana, Nessa menghela napas lalu berusaha bangun. "Maaf ya, aku nggak bangun duluan." sesal Nessa menatap Nevan sayu karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul.

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang