[𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺]
📍Awas Baper.📍
! Mengandung kata kasar !
Nevan Phoenix Saguna, memiliki sifat keras, dingin dan juga kejam, Siapapun yang mempunyai masalah dengannya di pastikan tidak akan selamat.
Di depan orang b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.Annyeong selamat pagi.
~Happy Reading~
***
Dari semua yang di alami Vanessa selama hidup, hal yang paling tidak terlupakan mungkin adalah hari ini.
Yang di mana, usai di nyatakan lulus dengan nilai terbaik, malamnya ia mendapatkan kejutan yang luar biasa dari orang terkasih.
Entah bagaimana cara Nevan bisa menghadirkan sosok sang Papa di malam ini.
"Gimana caranya Papa bisa di sini?" Nevan mengulum senyum menikmati jus yang sedang dia teguk.
Sudah tidak terhitung lagi sang kekasih menanyakan hal yang sama, Vanessa mendesah kesal. Gadis itu menggenggam tangan Nevan yang berada di atas meja.
Ia meremas tangan tersebut sambil memohon pada Nevan. "Van. Gimana caranya Papa bisa di sini?" rengeknya.
Nevan mendekat kearah Vanessa. "Gimana caranya itu nggak penting, yang jelas. Aku sudah menetapi janji kalau suatu saat membawa Papa kembali," bisiknya di depan wajah Nessa.
Mata gadis itu mulai berkaca-kaca kembali, ia tak tau harus berterima kasih seperti apa, kepada lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya ini.
Sudah banyak, bahkan sangat banyak. Yang di lakukan Nevan untuknya. "Kenapa nangis lagi?" katanya sambil menyeka air mata Vanessa.
"Aku nggak tau lagi mau ngomong apa, yang pasti aku sayang sama kamu," ujarnya parau memeluk lengan Nevan dan merebahkan kepalanya di pundak cowok itu.
Nevan membalas dengan sebuah kecupan di puncak kepala Vanessa dengan lembut.
Tanpa sepengetahuan Vanessa, Nevan pun berusaha mencari cara agar Pak Malik bisa terbebas dari penjara, ia menemui perusahaan yang telah Pak Malik ambil dananya.
Awalnya si pemilik tidak mau mencabut tuntutan mereka, namun setelah berpikir cukup lama dan entah apa yang membuat mereka berubah pikiran, akhirnya pemilik perusahaan bersedia mencabut semua perkara Pak Malik. Dengan syarat mengganti semua kerugian yang di alaminya.
Mendapatkan kesempatan itu, Nevan pun mulai mengumpulkan uang tabungannya, dan uang milik pribadinya, bahkan ia sempat meminjam uang kepada Jovan dan Reno, beruntung dia memiliki sahabat yang sangat pengertian seperti mereka, jika tidak Nevan tidak tau harus mencari uang kuranganya di mana.
Bisa saja, dia meminjam Ayah atau Bundanya, tapi ia tidak mau. Ini adalah urusan pribadinya, dan dia ingin berusaha sendiri, meskipun harus melibatkan kedua sahabatnya.
Nanti jika dia sudah memiliki dana kembali, ia berjanji akan mengembalikan semua uang sahabatnya.
"Nevan," panggil seseorang yang membuat Nessa bangun dari pundak cowoknya.