54. Kota Lombok!

322 28 0
                                    

Pembukaan

Seperti biasa rulesnya vote ya guys.
Thanks you.






~Happy Reading~

***

Nevan merasa lega, setelah menceritakan semua yang dia lalui beberapa jam tadi kepada Vanessa, kini ia tengah bermanja di pangkuan istrinya.

Nyaman dan rasa tenang ketika jari lentik Nessa mengusap ruas rambut hitamnya. "Terus keputusan kamu apa?" cowok itu membuka matanya.

Membalas tatapan lembut Vanessa. "Menurut kamu apa yang harus aku lakukan?" tanyanya balik.

"Memaafkan, memberi mereka maaf, bukan kesalahan besar. Justru akan membuat kamu lebih mulia dari pada mereka,"

Nevan bangun dari pangkuan Nessa, ia duduk memangku kedua sikunya di atas paha. Termenung sejenak untuk memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil.

Mengusap wajahnya, Nevan merasa berat jika harus memaafkan begitu saja mereka, sebab. Mereka sudah salah dan membuat dirinya kehilangan salah satu orang terdekatnya.

"Kalau kamu berat, aku nggak akan maksa. Selama ini aku nggak pernah mempersalahkan apa yang kamu lakukan." suara lembut di samping kanannya membuatnya menoleh.

Wajah cantik Nessa yang ia lihat sukses menyejukkan hatinya. "Aku akan coba," kata Nevan.

Mencoba untuk memaafkan mereka adalah keputusan yang Nevan ambil, berusaha meredamkan egonya. Menahan rasa kesal dan marahnya ketika nanti mungkin bertemu lagi.

"Yuk, aku sudah janji mau ngajak kamu ke suatu tempat," ajak Nevan menarik lembut Vanessa agar berdiri.

"Kirain kamu lupa,"

"Mana pernah aku lupa, kalau tentang kamu." Nessa mencebikkan bibir.

"Iya nggak?" tanyanya meminta kebenarannya.

"Iya sih," cengir perempuan itu.

Nevan gemas, mengacak rambut Vanessa lalu memeluk pundaknya dan segera pergi dari hotel tersebut.

"Sebenarnya kamu mau ngajak aku kemana?" Nevan tersenyum misterius, menaikkan bahunya.

Vanessa mendesah kecewa, dia pikir Nevan akan memberitahukan nya.

Hingga Nevan menghentikan mobil sport hitamnya di depan sebuah rumah, bisa di bilang minimalis, namun tetap terlihat mewah dan besar.

Hingga Nevan menghentikan mobil sport hitamnya di depan sebuah rumah, bisa di bilang minimalis, namun tetap terlihat mewah dan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang