59. Found Out!

261 31 11
                                    

Pembukaan

Pembukaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••








~Happy Reading~

***


"Ya bang, beres. Gue yang urus nanti siang, pokoknya aman." Wisnu saat ini berada di depan rumah, cowok itu tengah menerima telepon, tadi ketika dia melihat siapa yang menelponnya.

Ia buru buru keluar rumah agar tidak ada yang mendengar, namun. Sayangnya saat ini di belakang tubuhnya ada Nevan yang berdiri bersandar di pintu sambil melipat tangannya di dada.

"Oke, nanti gue bawa_" Wisnu mendelik dan buru buru menutup telepon itu secara sepihak.

"Ne_Nevan." gugupnya, Nevan mengerutkan kening heran.

"Kenapa? Kayak lihat hantu aja, gue kesini mau cari udara segar." jawab Nevan santai, berjalan menuju kursi yang ada di teras rumah Wisnu.

"Goblok!" umpat Wisnu pada dirinya sendiri, dia jadi salah tingkah. Padahal Nevan juga tidak menanyakan soal telepon itu, tapi dia sudah takut duluan.

Jika seperti itu, akan menjadi kecurigaan untuk Nevan.

"Masih pagi lo udah rapi aja?" Wisnu mencoba mengalihkan pembicaraan lalu ikut duduk di kursi itu.

"Gue mau pindah, Ke penginapan aja."

"Kenapa!" sentaknya, Wisnu mengangguk tengkuknya yang tak gatal.

"Nggak apa-apa, setelah gue pikir. Nggak enak numpang di sini terus,"

"Wah! Lo kenapa punya pemikiran kayak gitu, di sini ajalah. Itung-itung buat teman gue di sini. Gue kan selalu sendiri,"

"Gimana ngerasa sendiri, lo aja jarang di rumah." Wisnu terkekeh membenarkan ucapan Nevan.

"Gue ada kesibukan di luar rumah, tapi kalau udah nggak ada urusan ya di rumah aja, kalau udah gitu, gue merasa kesepian."

"Cari pasangan, biar lo nggak kesepian." Wisnu tersenyum simpul, mengangkat kakinya ke atas paha kirinya.

"Entahlah," jawabnya lalu memandang lurus kedepan.

Wisnu masih sulit membuka hati setelah penghianatan yang di lakukan oleh pacarnya sendiri, dulu ia terlalu mencintai perempuan tersebut, ketika sang pacar melukai hatinya.

Rasa sakit hatinya lebih besar, dari rasa cintanya kepada perempuan itu, hingga membuatnya susah menerima dan membuka hati kembali.

Namun entah kenapa, perasaan yang dulu tak pernah muncul lagi, Baru dia rasakan kembali. Saat pertama kali melihat perempuan itu di bandara.

Dan perempuan itu adalah Vanessa, istri dari seseorang yang dulu pernah menolongnya. Orang yang kini duduk bersamanya.

Kenapa perasaan itu muncul di tempat yang salah, dan kenapa pula, perempuan itu bukan menjadi takdirnya. Hati kecilnya menyalahkan perasaan yang tubuh secara tiba tiba, dia sudah berusaha melupakan dan mengenyahkan rasa itu, tapi selalu gagal. Setiap diam diam ia melihat senyum perempuan itu hatinya kian berdebar.

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang