.pembukaan.
Anyeong..
Yuk rame kan.~Happy Reading~
***
"MATI LO!!"
Dor!
Nevan terdiam seperti patung tak bernyawa, tatapannya kosong. waktu seakan berhenti berputar, ia seolah tak berpijak pada bumi, saat sebuah pelukan erat yang dia rasakan kian lama kian mengendur.
Vanessa terkulai hingga mereka jatuh terduduk di tanah, dengan kondisi Nevan memangku kepala Nessa.
Tembakan dari Gilang berhasil mengenai punggung Vanessa, lebih tetap nya Nessa lah yang mengorbankan dirinya agar peluru itu tak melukai Nevan.
Vanessa berhasil menggagalkan niat Gilang untuk membunuh kekasihnya, ia tersenyum tipis di sela rasa sakit yang dia rasakan.
Bola mata Nevan melebar kala tangan kanannya terasa basah dan di lihatnya itu darah Vanessa, dari punggung gadis itu.
"Kenapa kamu ngelakuin itu. Hah! Harusnya biar aku yang terluka!" bentaknya.
Nevan terlihat kalut dan marah, Dengan napas memburu Vanessa mencoba bicara dengan suara lirihnya. "Ak_ aku nggak mau kamu terluka lagi Van. Se_selama ini kamu selalu lindungi aku, sekarang__ giliran aku yang lindungin kamu."
"Aku ingin nunjukin ke kamu__ kalau aku sayang sama kamu." kata Vanessa semakin lemah, pandangannya mulai mengabur.
"Kamu nggak perlu nunjukin dengan cara seperti Vanessa!" desis Nevan.
Vanessa terdiam memandang Nevan dalam, dia baru kali ini melihat seorang Nevan menangis di hadapannya, yang dia tau, Nevan adalah cowok tegas, dingin, kejam. Namun kali ini ia melihat sosok Nevan yang lain. dengan tangan bergetar Nessa memegang pipi Nevan yang basah oleh air mata. Bahkan air mata dari cowok itu mengenai hidung dan juga matanya.
"Seandainya, terjadi sesuatu sama aku. Kamu_ jangan menyalahkan diri kamu sendiri."
"Nggak! Kamu nggak boleh ngomong gitu!!" potong Nevan cepat tak ingin mendengar ucapan Vanessa.
Nevan mendongak menatap satu-persatu orang-orang yang hanya melihat tanpa niat membantu, dia marah kenapa di saat ada orang sekarat mereka hanya menonton, tidak ada upaya menolong.
Bola mata Nevan bergulir menatap nyalang pada Gilang yang ternyata berhasil kabur. "Sial!" umpat Nevan marah.
Ia menunduk melihat Vanessa yang sudah memejamkan matanya. "Vanessa!" Panik kian melanda Nevan. "Nessa bangun. Vanessa bangun!" bentaknya memukul pipi gadis itu.
Vanessa sudah tak sadarkan diri, darah yang di rasakan Nevan juga kian menambah, dengan kondisi yang juga masih lemah.
Nevan menggendong Vanessa ala bridal style, membawa sang gadis ke ruang IGD. Beruntung sekarang mereka ada di rumah sakit jadi Nevan tak perlu mengantar jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
GoodBoy Gangsters
Teenfikce[𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺] 📍Awas Baper.📍 ! Mengandung kata kasar ! Nevan Phoenix Saguna, memiliki sifat keras, dingin dan juga kejam, Siapapun yang mempunyai masalah dengannya di pastikan tidak akan selamat. Di depan orang b...