19. Hampir tertangkap

359 28 0
                                    


~•~

~•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~

Malam guys :)






°Happy Reading°

***

"Jangan kaget gitu mukanya." kekeh tamu tak di undang tersebut.

"Dari mana lo tau rumah gue!" Tanya Nessa galak.

"Gue sudah bilang kan sama lo? Kalau gue tau segalanya tentang lo. Nih gue bawaain martabak manis rasa coklat kacang sama red velvet kesukaan lo." tamu yang tak lain adalah Gilang itu menyodorkan sebuah bungkusan.

Vanessa tidak menerima bungkusan tersebut, namun ia menyuruh Gilang untuk masuk. Cowok tersebut tersenyum senang dan berjalan di belakang gadis itu.

Vanessa melirik sinis pada Gilang, lalu ia mendekati Hellen yang menatap bingung antara Gilang dan Vanessa. "Temui gih. Gue males, lo kan jomblo, dia tajir kok. Lo nggak usah khawatir," bisik Nessa di telinga Hellen setelah itu ia naik ke atas.

Membuat Gilang menatapnya bingung. "Lho Ness.. Lo mau kemana? Ini martabaknya?"

"Udah sama gue aja. Lo tau kan? Dia udah punya pacar. Lo mau di bunuh Nevan! Mending sama gue, yang lebih cantik dan jomblo." kata Hellen lalu merebut bingkisan yang bersisi martabak itu, Hellen membuka isi bungkusan tersebut, matanya berbinar saat melihat lezatnya martabak yang masih hangat dan tanpa di suruh ia sudah melahap duluan. Gilang menatap sebal pada Hellen lalu ikut duduk di depan gadis itu.

Nessa tertawa tanpa saat ia mengintip dari tangga. Tidak ingin ketahuan jika menguping Nessa pun segera masuk kedalam kamarnya.

"Dasar nyebelin. Dari mana sih dia tau rumah gue."

"Siapa yang nyebelin!" Nessa yang ingin duduk di kursi meja belajar hampir terjungkal saat mendengar suara berat di kamarnya.

"Nevan! Sejak kapan kamu di situ?" Nessa mendelik ketika melihat Nevan sudah tidur anteng di atas kasurnya.

Nevan menghela napas lalu menaruh tangan kanannya untuk ia jadikan bantal. "Sejak pacar aku nemuin cowok lain!" jawabnya tenang sambil menutup matanya.

Nessa buru-buru menghampiri Nevan dan duduk di tepi kasur. "Aku nggak tau kalau yang dateng si Gilang, lagian sekarang dia sama Hellen, kamu jangan marah ya." Nessa menarik-narik tali hoodie putih milik Nevan. Ia tidak ingin cowoknya itu salah paham.

Lagi-lagi terdengar helaan napas dari Nevan, tidak lama ia bangun lalu memandang Nessa sejekap. "Benar-benar meresahkan."

"Siapa?"

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang