62. Because I!

539 31 2
                                    

••

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii... Selamat sore.
Udah lama nggak up GG, hampir lupa gimana jalan ceritanya, eh nggak deng canda.. 😁✌
Maaf ya kalau ada yang nunggu cerita ini tapi malah nggak up.
Yang setia nunggu, tolong kasih vote dan komen.
Terima Kasih 🙏

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



-Happy Reading-

***

Manusia hanya bisa berencana, namun. Tetap tuhanlah yang berhak menentukan.

Seperti itu lah yang di alami Nevan, ia memiliki keinginan mengajak Vanessa bersenang senang berlibur dan membahagiakannya.

Tapi semua hancur dan kacau, hanya karena masalah masa lalunya, masa di mana ia pernah menghajar seseorang yang mengakibatkan orang itu kehilangan nyawa.

Nevan tidak tau jika dulu, ketika menolong Wisnu, orang yang dia tusuk tak selamat. Di tambah ternyata orang itu adalah anak kandung Kris, Preman yang menghajar Wisnu habis habisan.

Jika waktu bisa di putar mungkin Nevan akan memastikan keadaan orang yang dia tusuk terlebih dahulu sebelum pergi bersama Wisnu, yang berhasil ia tolong.

Kini hanya ada rasa, sesal, marah, sedih, semua dia rasakan, apalagi Nevan mendapatkan informasi jika saat ini Vanessa mengalami gegar otak ringan.

Meskipun ringan tetap saja Nevan takut, Vanessa kenapa-napa dan yang paling dia takutkan adalah, wanita itu melupakan dirinya.

"Mau kemana lo?" hardik Jovan saat Nevan beranjak dari tempat pembaringan.

"Gue mau lihat kondisi Nessa, gue nggak mungkin diam aja di sini!"

"Lo juga butuh pengobatan, lo mau buat Nessa khawatir sama lo?" Nevan duduk termenung di atas brankar.

"Kalau gitu, biarin gue cari banjingan itu!"

"Stop Van!" bentak Jovan cukup keras.

"Sampai kapan lo kayak gini terus? Kalau dendam lo selalu besar, musuh lo semakin banyak. Lo nggak mau kan Nessa terus-terusan terbaring di rumah sakit?"

"Semua masalah selalu ada solusinya, tanpa harus menggunakan kekerasan, gue sadar diri. Lo ketua geng, tapi gue nggak setuju kalau lo selalu kayak gini!"

"Blackstar, masih butuh lo termasuk Vanessa." lanjut Jovan lebih tenang.

"Gue cuma kasih saran, kalau lo dengerin ya syukur. Kalau nggak ya terserah lo, capek gue lihat lo beratem mulu!"

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang