55. What Is It!

241 27 2
                                    

Pembukaan

Siang guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang guys..
Jangan lupa vote + coment 👍🥰









~Happy Reading~

***



Ting! Ting! Ting!

Suara dentingan gelas beradu dengan sendok, terdengar dari dapur, si pemilik rumah yang penasaran menghampiri tempat tersebut.

"Nevan," ujarnya kaget ketika ternyata yang berada di dapur adalah Nevan.

Nevan menoleh, ia tersenyum tipis melihat kedatangan temannya. "Sorry, gue pinjam dapur lo."

"Santai aja, anggap rumah sendiri." Wisnu duduk di kursi pantry.

"Lo mau?" tawar Nevan.

"Boleh, kalau nggak keberatan." Dengan senang hati Nevan membuatkan juga satu gelas coklat panas.

Hari ini kota lombok terasa dingin setelah di guyur hujan sepanjang hari, dan Nevan saat ini sedang membuat coklat hangat untuk dirinya.

Nevan ingin menyuruh Vanessa tidak tega, usai melakukan kegiatan intim mereka, Nessa langsung tertidur.

Sementara dirinya masih terjaga sampai pukul tiga dini hari. "Thanks you," ucap Winsu menerima satu gelas coklat yang Nevan buatkan.

Nevan duduk di samping Wisnu, menyeruput sedikit demi sedikit coklat yang masih terlihat mengepul, ia memperhatikan gerak gerik temannya.

Wisnu mengeluarkan kotak rokok dari saku bersama pemantiknya, Wisnu adalah lelaki perokok berat. Sehari tak menghisap nikotin tersebut rasanya ada yang kurang.

Nevan menggeleng ketika dia di sodorkan kotak tersebut. "Salut gue. Lo ketua geng tapi nggak brandal, Nggak ngerokok." ujarnya di akhiri kekehan kecil.

"Pasti cewek lo yang ngelarang?" imbuhnya.

"Ngelarang sesuatu yang merugikan itu tanda dia sayang dan peduli pada kita," Wisnu merespon dengan anggukan kecil, bibirnya tersenyum tipis.

"Kenapa?" sadar seperti ada beban di rasakan oleh temannya.

"Entah. Gue kayak nggak percaya lagi yang namanya cinta, setelah bokap gue selingkuh rasanya sakit, apalagi ketika setiap malam nyokap masih aja nangisin lelaki brengsek itu, hatinya gue ikut nyeri." Wisnu menoleh bertemu pandang dengan Nevan.

"Lo tau? Siapa perempuan selingkuhan bokap gue?" tanpa sadar Nevan menggeleng pelan.

"Pacar gue sendiri," Nevan sedikit merubah mimik wajahnya.

"Lo pasti ngebayangin perasaan gue gimana, yang pasti sakit. Bahkan jika ada kata lebih dari itu, gue akan sebut. Dari situ gue nggak percaya lagi yang namanya cinta."

GoodBoy GangstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang