-Happy Reading-
Pukul Sepuluh malam anggota BlackEagle mulai melakukan aksinya dengan menggangu, lebih tepatnya sedang membegal orang-orang lewat di salah satu jalan yang cukup sepi, mereka merampas tas bahkan ada yang sampai melukai korbannya.
Selesai mendapatkan harta korban anggota BlackEagle kabur meninggalkan mangsanya yang sudah berhasil mereka lukai begitu saja.
Dua anggota BlackEagle itu berlari menuju gang kecil, hingga tiba-tiba mereka dihadang oleh seseorang bertubuh tegak dan tinggi, membelakangi mereka. Hanya seluit hitam terkena silau lampu yang bisa di lihat.
Keduanya saling tatap dan bertanya siapa orang yang sudah berani mengganggu jalan mereka.
"Siapa lo!" hardik salah satunya.
Orang itu tetap diam ditempat. Kedua anggota BlackEagle pun memberanikan diri mendekati orang tersebut.
"Siapa lo. Berani halangin jalan kita! mau mati lo!"
Perlahan orang itu berbalik, menghadap kearah dua orang tersebut, keduanya melotot, tubuhnya bergetar seketika. "Nevan." gumam mereka sangat lirih dengan wajah pucat pasi.
Cowok berjaket kulit itu maju satu langkah, hal itu membuat keduanya mundur perlahan. Terus mundur ketika Nevan juga semakin maju.
"Ampun Van, kita cuma disuruh!" suara dan tubuhnya semakin bergetar ketakutan.
Keduanya pun semakin cepat mundur, lalu berbalik ingin berlari.
Brak!
Dua anggota BlackEagle tersungkur ketika dua orang lagi menghadangnya. Merangkak mundur saat menatap takut pada dua orang berjaket levis hitam dan hoodie abu-abu tengah tersenyum miring kepadanya.
"Hai apa kabar?" lambaian tangan dengan wajah menakutkan, semakin menciutkan nyali mereka.
Bugh!
Satu tendangan dari Nevan sangat keras hingga terpental membetur dinding didapatkan oleh anggota BlackEagle.
Tak cukup disitu. Nevan menginjak bagian leher orang itu, wajahnya sudah memerah kesulitan bernapas. "Lo dulu udah pernah gue peringatin. Tapi ternyata lo cuma anggap angin lalu doang!"
"Gu__gue terpaksa Van." ujarnya.
Nevan melepas injakannya lalu berjongkok dihadapan pemuda berumur dibawah Nevan. Pemuda itu mendelik ketika Nevan mengeluarkan pistol dari balik punggungnya.
"Lo belum pernah ngerasain panasnya ujung pistol ini kan?" ucap Nevan datar. Sambil memainkan handgun miliknya.
Dua orang itu menelan ludah susah payah. Mereka belum ingin mati, namun melihat kemarahan Nevan mustahil mereka masih hidup malam ini.
"Lo mau rasain nggak?" tawar Nevan sangat enteng, seolah menawarkan makanan.
Jovan dan Reno yang berdiri dibelakang Nevan menahan tawa, mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Tinggal pilih, mau di kaki. Atau di kepala langsung." dua pemuda itu menggeleng kuat.
Lalu tanpa diduga mereka bersujud dihadapan kaki Nevan.
Nevan diam ingin melihat apa yang akan dilakukan dua anggota musuhnya itu.
"Ampun Van, ampun. Jangan bunuh kita. Kita terpaksa ngelakuinnya. Karena perintah Keanu!"
"Kita begal untuk hura-hura.."
"Dan untuk membeli narkotika!" sambung Nevan.
Mereka saling pandang dan mengangguk membenarkan ucapan ketua Blackstar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GoodBoy Gangsters
Teen Fiction[𝘗𝘭𝘦𝘢𝘴𝘦 𝘋𝘰𝘯'𝘵 𝘊𝘰𝘱𝘺 𝘔𝘺 𝘚𝘵𝘰𝘳𝘺] 📍Awas Baper.📍 ! Mengandung kata kasar ! Nevan Phoenix Saguna, memiliki sifat keras, dingin dan juga kejam, Siapapun yang mempunyai masalah dengannya di pastikan tidak akan selamat. Di depan orang b...