Chapter 56 : Terkepung

10.4K 1.5K 239
                                    

"Tidak sia-sia aku berkunjung beberapa hari di Qiu Wang saat itu .... Minumkan racun itu!"

Setelahnya Ming Zijing menutup mata dengan enggan, tidak kuasa melihat adegan yang terjadi selanjutnya.

Ketiga orang yang terdiri dari dua orang pria muda dan paruh baya dan juga satu wanita paruh baya itu terbatuk tanpa berhenti. Semakin lama semakin keras suara batuk itu diiringi dengan bau besi berkarat terasa di indra pengecap mereka.

Kedua pria dan wanita paruh baya itu akhirnya batuk darah terus menerus. Wanita itu memegang jantungnya yang terasa seperti terkoyak-koyak lalu ambruk ke tanah.

Sedangkan tubuh kedua pria itu lebih dulu sudah penuh akan luka sayatan pedang, sepertinya sebelum mencapai kejadian sekarang sudah ada adegan pertarungan yang mengawali pertemuan mereka dan sekarang luka itu semakin bertambah parah.

Pria berbaju kuning emas dengan jubah hitam bersulam pola naga emas itu tertawa lagi dan tawanya kian mengeras.

"Qiu Wang sudah ditanganku sekarang!"

♣♦♣

Ming Zijing mengepalkan tangannya di atas pohon hingga buku-buku jarinya memutih.

Tak berselang lama rombongan mewah itu pergi setelah mengambil cap kerajaan dari tubuh pria setengah baya yang terbujur kaku penuh luka.

Ming Zijing dilema, ia sekarang hanya sendirian. Qiu Wang telah dikuasai musuh dan perbatasan negara masih sangatlah jauh.

Dia akhirnya turun dan perlahan menghampiri tanah yang kini menjadi kolam darah itu. Memberikan penghormatan terakhirnya.

Ia juga menyembunyikan tubuh ketiganya di dekat semak-semak dan menutupi jasad mereka dengan dedaunan kering.

Ia berencana meninggalkan sementara jasad ketiganya lalu membawa Pangeran Hwang ke tempat aman terlebih dahulu sebelum mencari pasukan tambahan dan membawa jasad mereka.

Wajah Ming Zijing menggelap. Ia berdiri sebentar memandang untuk yang terakhir kalinya sebelum pergi. Tiba-tiba ....

Kresek...

Ming Zijing mendengar suara rumput kering bergerak dari arah belakangnya, ia berhenti melangkah dan spontan memutar badannya sebelum kembali mematung.

Ada pergerakan dari bawah rumput kering!

Tanpa pikir panjang, Ming Zijing segera menyibak asal tumpukan rumput kering.

"Xiao Gie! Kamu masih hidup?! Bagaimana bisa?"

Pemuda bermandikan darah itu dipapah duduk oleh Ming Zijing. Ia tampak lemas dan wajahnya pucat.

Pemuda yang merupakan Pangeran Mahkota Qiu Wang itu tidak menjawab dan hanya menatap jasad kedua pasangan paruh baya yang tak lain adalah kedua orang tuanya.

Ia bergumam lirih sebelum berteriak marah dan memukul tanah dengan gila, "Aku telah gagal .... Bodoh! Tidak berguna!"

Ming Zijing mencoba menenangkannya. Namun, itu tidak ada gunanya sehingga ia membiarkan Wang Xiao Gie memukul dan meraung dengan gila hingga kehabisan tenaga dan berhenti dengan sendirinya.

Flower Of War (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang